Perubahan iklim mendorong peningkatan suhu di seluruh dunia maka dari itu satwa-satwa merespon dengan berbagai cara.
Penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa spesies burung migran menunjukkan bahwa mereka telah mengecil selama empat tahun.
Burung menjadi jenis satwa yang mampu menandai adanya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Burung memiliki peran vital sebagai indikator perubahan iklim sehingga sangat sensitif jika terjadi perubahan di lingkungannya.
Tak hanya itu saja, burung juga memiliki keterkaitan dengan habitatnya. Jika jenis pohon tertentu terpengaruh iklim maka burung juga akan berdampak.
Selain burung, beruang kutub juga terkena dampak dari perubahan iklim, Kids.
Tubuh beruang betina menjadi lebih kurus dan kecil bahkan adanya kehilangan berat badan.
Kondisi ini memungkinkan akan mengurangi kemampuan beruang untuk membesarkan anak-anak mereka.
Bahkan berung betina melahirkan lebih sedikit anak daripada dahulu.
Selama beberapa dekade fenomena ini memengaruhi ratusan spesies, dari ikan hingga reptil, mamalia, amfibi, dan serangga.
Baca Juga: Tak hanya Manusia, Ini 5 Hewan yang Melakukan Migrasi hingga Ribuan Kilometer #AkuBacaAkuTahu
Ukuran tubuh satwa sangat penting karena menjadi faktor utama dalam umur, fertilitas, dan kemampuan suatu hewan untuk bertahan hidup, seperti kekeringan atau kekurangan makanan.
Nah, itulah informasi tentang perubahan iklim ternyata bisa memengaruhi bentuk atau ukuran tubuh satwa.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar