GridKids.id - Kids, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau bahwa akan terjadi cuaca ekstrem yang terjadi hingga 2 Januari 2023 mendatang.
Cuaca ekstrem adalah suatu kondisi cuaca atau iklim yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang enggak bisa terjadi dan jarang terjadi.
Nah, biasanya fenomena ini memiliki potensi menimbulkan bencana, menghancurkan tatanan kehidupan sosial, hingga menimbulkan korban jiwa manusia.
Selain itu, cuaca ekstrem juga bisa mengakibatkan kenaikan suhu, bencana alam, hingga intensitas hujan.
Akhir-akhir ini terjadi hujan lebat di beberapa daerah di Indonesia, lo.
Menurut BMKG cuaca ekstrem ini terjadi sejak 30 tahun terakhir, Kids.
Umumnya cuaca ekstrem disebabkan oleh kegiatan manusia, seperti penggunaan bahan bakar, efek rumah kaca, dan dampak enggak membersihkan lingkungan.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja faktor penyebab cuaca ekstrem menurut BMKG, ya!
Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
1. Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO)
Salah satu penyebab cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia adalah aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO).
Baca Juga: Selain Flu, 4 Penyakit Ini Sering Menyerang Tubuh akibat Cuaca Ekstrem, Sudah Tahu?
Fenomena ini diketahui sangat memengaruhi cuaca serta iklim secara global dan enggak langsung meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa daerah di Indonesia, ya.
2. Bibit Siklon Tropis 95W
Bersumber dari kompas.com, bibit siklon tropis 95W diperkirakan tumbuh di Samudra Pasifik sebelah Utara Papua Barat, tepatnya di sekitar 8,8°LU 130,9°BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan terendah 1008 mb.
Tahukah kamu? Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang laut yang tinggi di sekitar bibit siklon.
Sirkulasi siklonik membentuk belokan angin dan bisa memperlambat kecepatan angin.
Hal ini bisa menyebabkan peningkatakan pertumbuhan awan hujan dan aktivitas konvektif.
3. Monsun Asia
Monsun Asia juga termasuk salah satu faktor penyebab cuaca ekstrem di Indonesia, Kids.
Monsun Asia juga bisa menyebabkan kerusakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator.
Seruakan dingin Asia merupakan suatu fenoma yang sering terjadi saat monsun Asia aktif.
Baca Juga: Termasuk Cuaca Ekstrem, Begini Proses Terjadinya Hujan Es dan Dampaknya
Dampak terjadinya monsun Asia adalah potensi curah hujan di wilayah Barat Indonesia jika disertai dengan fenomena CENS (cross equatorial northerly surge atau arus lintas ekuatorial).
4. Indikasi Pembentukan Pusat Tekanan rendah di Wilayah Australia
Jika terjadi pembentukan pusan tekanan rendah di sekitar wilayah Australia maka bisa menyebabkan terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin.
Daerah Indonesia yang mengalami kondisi tersebut adalah bagian selatan ekuator.
Selain itu, pembentukan pusat tekanan rendah juga meningkatkan potensi angin kencang dan pertumbuhan awan hujan di Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara.
Demikianlah informasi tentang faktor-faktor penyebab cuaca ekstrem menurut BMKG.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar