Berbeda dengan zaman dahulu, kini teknologi pendeteksi kebohongan sudah semakin canggih.
Pada 1921, diciptakan sebuah mesin bernama Poligraf yang menjadi cikal bakal alat pendeteksi kebohongan.
Penemuan ini berkontribusi besar yang mendorong kemajuan di bidang forensik di dunia.
Dilansir dari BBC News, mesin pertama lie detector ini diciptakan oleh petugas kepolisian Berkeley, John Larson.
Cara Kerja Alat Pendeteksi Kebohongan
Alat pendeteksi kebohongan didasarkan pada tes tekanan darah sistolik.
Teknologi itu dikembangkan oleh seorang psikolog Harvard, William Mouton Marston, yang kemudian dikenal sebagai mesin poligraf.
Dasar mekanisme kerja mesin ini adalah berdasarkan perubahan tekanan darah.
Diyakini bahwa perubahan tekanan darah seseorang dapat menunjukkan apakah orang itu sedang berbohong atau tidak.
Baca Juga: Punya Insting Tajam, Benarkah Anjing Bisa Mendeteksi Kebohongan?
Namun demikian, poligraf modern mampu mengukur berbagai perubahan fisik seperti denyut nadi dan pernapasan.
Akan tetapi, teknologi ini masih banyak menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Jadi, itulah sejarah hingga cara kerja alat pendeteksi kebohongan ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar