GridKids.id - Kids, pada artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi PKN kelas 9 SMP sebelumnya kamu sudah belajar tentang hakikat dan teori kedaulatan sebuah negara.
Dalam buku materi PKN Kelas 9 SMP Tema 3 Kurikulum Merdeka Terbitan Kemdikbud, hlm. 56-57 di bahas tentang teori kedaulatan Tuhan.
Salah satu teori kedaulatan yang dibahas singkat pada artikel sebelumnya adalah teori kedaulatan tuhan.
Teori kedaulatan Tuhan merupakan teori kedaulatan yang pertama kali dikenal dalam sejarah.
Teori kedaulatan Tuhan mengajarkan bahwa negara dan pemerintah akan memeroleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan sebagai asal dari segala sesuatu (causa prima).
Menurut teori kedaulatan ini, kekuasaan yang berasal dari Tuhan diberikan pada tokoh-tokoh terpilih dalam sebuah negara.
Terpilihnya tokoh-tokoh ini merupakan sesuatu yang secara kodrati sudah ditetapkan oleh Tuhan agar menjadi sosok yang berperan jadi wakil Tuhan di dunia dan memimpin sebuah negara
Teori ini umumnya dianut oleh raja-raja yang mengaku sebagai keturunan langsung dari dewa kepercayaannya.
Nah, misalnya Kaisar Jepang, Kaisar Tiongkok, Raja Belanda, Raja Ethiopia, dan raja-raja Mesir Kuno.
Di Nusantara, teori ini juga dianut oleh raja-raja pada era perkembangan dan pengaruh agama Hindu, ketika para raja menganggap dirinya sebagai penjelmaan Dewa Wisnu di dunia.
Pelopor teori kedaulatan Tuhan, yaitu Augustinus (354-430), Thomas Aquino (1215-1274), F. Hegel (1770-1831), dan F.J. Stahl (1802-1861).
Baca Juga: 4 Pendapat Teori Kedaulatan Rakyat Menurut Tokoh dan Contohnya
Lalu, seperti apa teori kedaulatan Tuhan yang dikemukakan oleh para tokoh-tokoh pemikir dan filsuf pada zamannya?
Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.
Teori Kedaulatan Tuhan Menurut Tokoh-Tokoh Pelopornya
Teori kedaulatan Tuhan adalah teori kedaulatan yang dicetuskan oleh para penganut teori teokrasi.
Teokrasi atau teodemokrasi adalah perpaduan antara unsur ketuhanan dan pelibatan rakyat dalam pemerintahannya.
Pada teori ini, Tuhan ditetapkan sebagai pemilik kekuasaan tertinggi dan permasalahan yang muncul selanjutnya adalah siapa yang menjadi perwakilan Tuhan di dunia.
Menurut Augustinus (354-430 M), Paus adalah sosok yang dianggap tepat untuk mewakili Tuhan di dunia atau sebuah negara.
Sedangkan menurut Thomas Aquinas (1225-1274 M) mengungkap sebuah teori bahwa keberadaan Paus dan Raja sebenarnya sama, hanya ada perbedaan pada tugasnya.
Raja bertugas di lapangan atau ranah keduniawian, sedangkan Paus bertugas di ranah keagamaan.
Lalu, menurut Marisilus (1280-1343 M) melihat bahwa kekuasaan enggak ada di tangan Paus tapi dimiliki oleh negara atau raja.
Raja merupakan wakil Tuhan untuk melaksanakan kedaulatan atau sosok yang paling tepat untuk memegang kedaulatan di dunia ini.
Baca Juga: Materi PPKn Kelas X SMA: 9 Perbedaan Desa Lama dan Baru dalam Perspektif UU Desa
Perkembangan teori kedaulatan Tuhan terus berkembang seiring dengan berkembangnya agama baru saat itu, yaitu Kristen.
Ketika itu negara-negara Eropa dijalankan oleh dua organisasi kenegaraan, yaitu gereja yang dikepalai Paus dan pihak negara yang dikepalai oleh raja-raja berdasarkan daerah kekuasaannya.
Kondisi ini disebabkan oleh penyebaran agama Kristen oleh gereja untuk melawan kepercayaan paganisme yang banyak diyakini oleh raja-raja kala itu.
itulah beberapa teori kedaulatan Tuhan, Kids.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan teori kedaulatan Tuhan? |
Petunjuk, cek lagi page 1. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar