GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi IPA Kelas 9 SMP tema 7 tentang bioteknologi dan pemanfaatannya.
Dalam buku materi IPA Kelas 9 SMP tema 7 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm. 72-77 membahas tentang bioteknologi kesehatan.
Bioteknologi banyak diaplikasikan dalam bidang kesehatan atau bidang medis, meliputi pembuatan antibiotik, insulin sintetis, vaksin, dan antibodi monoklonal.
Selanjutnya kamu akan diajak untuk mengikuti pemaparan jelasnya dalam uraian di bawah ini, Kids.
Penerapan Bioteknologi Kesehatan
1. Antibiotik
Perkembangan bioteknologi dalam bidang kesehatan dimulai dengan penemuan antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming pada 1928.
Antibiotik adalah senyawa yang bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, saat ini ilmuwan sudah berhasil menemukan berbagai jenis antibiotik yang diperoleh dari berbagai jenis mikroorganisme.
2. Insulin Sintetis (Humulin)
Ada dua tipe penyakit diabetes melitus, yaitu tipe I dan tipe II.
Baca Juga: Tak Hanya Batasi Gula, Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Cegah Risiko Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes melitus tipe II disebabkan kerusakan reseptor hormon insulin dalam hati.
Sedangkan penyakit diabetes melitus tipe I disebabkan seseorang enggak bisa menghasilkan hormon insulin yang bisa menyebabkan rusaknya sel-sel pada pankreas.
Orang yang menderita penyakit diabetes melitus memiliki kadar gula dalam darah yang tinggi.
Jika diabetes enggak segera ditangani maka akan terjadi komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga kerusakan pada mata.
Sedangkan untuk pasien penyakit diabetes melitus tipe I, penderita perlu mendapatkan tambahan hormon insulin sintetis.
Lewat bioteknologi ilmuwan sudah memproduksi hormon insulin sintetis seperti hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas manusia.
Untuk menghasilkan hormon insulin, DNA yang mengode hormon insulin dalam sel pankreas diambil.
DNA akan digabungkan dalam perantaranya seperti plasmid yang sudah mengandung DNA pengode hormon insulin dimasukkan dalam sel bakteri E. coli sehingga bakteri ini mengandung DNA pengode hormon insulin.
Bakteri dengan DNA, bakteri bisa menghasilkan hormon insulin yang bisa dimurnikan dan dikemas untuk diberikan pada pasien.
3. Vaksin
Imunisasi atau vaksinasi merupakan langkah yang sangat efektif untuk melindungi tubuh kita dari patogen-patogen yang menyebabkan penyakit, misalnya hepatitis, polio, tetanus, campak, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Penting untuk Imunitas, Apakah Vaksin Perlu Diberikan Berkelanjutan? Begini Kata Epidemiolog
Vaksinasi adalah suatu proses peningkatan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh seseorang.
Kondisi ini bisa terjadi sehingga memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Vaksin bisa berupa bakteri dan virus yang sudah dilemahkan merupakan bagian kecil dari tubuh bakteri atau virus.
Bakteri dan virus punya protein khusus pada permukaan tubuh luarnya, yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia.
Sel darah putih akan mengenali protein akan membelah jadi sel plasma dan sel memori.
Sel-sel ini bisa menghasilkan dan mengikat antibodi untuk digunakan ketika ada bakteri atau virus yang sebenarnya masuk dalam tubuh untuk menangkal bakteri atau virus.
Para ilmuwan sudah menghasilkan vaksin yang bisa aman untuk mengobati manusia lewat teknik-teknik bioteknologi.
d. Antibodi Monoklonal
Vaksin adalah sebuah benda asing atau antigen yang ketika masuk tubuh bisa memicu sel limfosit B (sel darah putih) untuk menghasilkan antibodi tertentu untuk menghancurkan antigen.
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang spesifik untuk satu jenis antigen yang dihasilkan dari satu jenis sel limfosit B yang merupakan hasil kloning dari sel induk.
Antibodi monoklonal umumnya dihasilkan dari kultur sel yang melibatkan penggabungan sel myeloma dan sel limfosit B dari tikus atau dari kelinci percobaan.
Baca Juga: Jaga Imunitas dan Cegah Kanker, Cukup Rutin Makan Buah Kaya Kandungan Air Ini
Antibodi monoklonal bisa dihasilkan oleh tikus atau kelinci harus diimunisasi dengan antigen lebih dulu.
Sel limfosit B kelinci akan mengenali antigen tersebut akan membentuk antibodi.
Sel limfosit difusikan dengan sel tumor dan membentu sel hibridoma, yang nantinya akan membelah dan menghasilkan antibodi.
Sel hibridoma nantinya akan diseleksi untuk selanjutnya akan dibudidayakan supaya bisa menghasilkan lebih banyak antibodi yang nantinya bisa dimurnikan dan dijadikan media terapi untuk penyakit yang dialami manusia.
Pertanyaan: |
Apa penyebab terjadinya diabetes melitus tipe 1? |
Petunjuk, cek lagi page 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar