Alhasil banteng pun tetap menyerang ketiganya tanpa ada diskriminasi.
Lalu, mereka menempatkan orang dengan pakaian merah yang mana, orang itu diam sementara dua orang kobai tak berbaju merah bergerak.
Hasilnya banteng mengejar koboi yang bergerak dan meninggalkan orang yang berpakaian merah.
Jadi, seekor banteng enggak bisa melihat warna merah, tapi bereaksi terhadap gerakan.
Pandangan pada warna adalah subyektif saja dan dalam pandangan manusia memiliki mata yang sensitif pada cahaya namun tak menyediakan informasi warna.
Tetapi, banteng juga bekerja dengan baik dalam kondisi cahaya yang redup dan gelap.
Ketika melihat di malam hari, persepsi warna akan berubah menjadi buram karena gelap.
Benci warna sejak dulu, banteng juga memiliki penyakit buta parsial, Kids.
Matador Spanyol telah menggunakan muleta atau tongkat dengan warna merah sejak awal abad ke-18.
Hubungan banteng dan warna merah ini telah melekat dipikiran banyak orang namun faktanya, banteng akan menyerang pada muleta yang melambai.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Si Kancil, Benarkah Berbeda dari Dongengnya?
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar