Fakta Menarik Kota Sorong Ibukota Provinsi Papua Barat Daya
Dilansir dari laman sorongkota.go.id, nama Sorong diambil dari kosa kata bahasa Biak Numfor yaitu Soren yang berarti laut terdalam dan bergelombang.
Kosa kata soren ini pertama dipergunakan oleh suku Biak Numfor yang dulunya berlayar dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lainnya hingga akhirnya menetap di kepulauan Raja Ampat.
Suku Biak Numfor lah yang menami daratan yang ditempatinya dengan Soren, yang oleh para pedagang Tionghoa, misionaris Eropa, orang Maluku dan Sangihe Talaud dilafalkan dengan Sorong.
Kota Sorong yang punya potensi sebagai salah satu sumber minyak Bumi Indonesia memiliki pelabuhan dan bandar udara untuk kepentingan mobilisasi masyarakat dan komoditinya.
Pelabuhannya adalah Pelabuhan Sorong (Port of Sorong) dan Bandar Udaranya adalah Domine Eduard Osok.
Suku asli yang mendiami Kota Sorong adalah Suku Moi yang menggunakan bahasa Moi.
Tak hanya mendiami kota Sorong, suku Moi juga mendiami Kabupaten Sorong Selatan dan Kepulauan Raja Ampat.
Dilansir dari laman kkp.go.id, suku Moi punya lima subetnis atau sub suku besar, meliputi:
Suku Moi mengenal sebuah sistem konservasi tradisional yang disebut Yegek atau larangan yang diajarkan langsung oleh untalan dan tulkama (guru-guru adat).
Baca Juga: Mengenal Burung Kasuari, Burung Endemik Indonesia yang Berbahaya di Dunia dari Papua
Para untalan dan tulkama akan mengajar para uliwi (murid adat) yang mengikuti pendidikan di rumah adat atau kambik.
Source | : | kkp.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar