GridKids.id - Kids, pada artikel ini kita akan memahami diksi dalam teks puisi.
Materi ini berdasarkan pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X SMA.
Penggunaan diksi atau pilihan kata pada teks puisi bertujuan memunculkan efek dan makna tertentu.
Melansir dari kemendikbud.go.id, penyair sering menggunakan majas, pengimajian, kata konkret, dan kata konotatif untuk mendukung makna puisi yang ingin disampaikan.
Puisi merupakan ragam karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan lirik dan bait.
Puisi juga dipahami sebagai sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan pengalaman kreatif dari penulis.
Bahasa puisi umumnya singkat dan padat serta memiliki makna yang luas sehingga berbeda dengan tulisan lainnya.
Dalam pembacaan puisi kita mengenal deklamasi. Apa itu deklamasi puisi?
Pengertian deklamasi puisi ialah membaca hasil karya berbentuk puisi atau sajak yang disertai dengan gerak tubuh dan lagu.
Yuk, simak rangkuman materi Bahasa Indonesia pada buku Kurikulum Merdeka kelas X SMA, Kids!
Pengertian Majas, Pengimajian, Kata Konkret, dan Kata Konotatif
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Bahasa Indonesia Kelas X SMA: 6 Kata Konkret dalam Puisi
1. Majas atau Gaya Bahasa
Majas adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk menampilkan efek tertentu bagi pembacanya.
Secara umum, majas dikelompokkan menjadi 4, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran.
Majas biasanya digunakan dalam karya sastra seperti novel, puisi, cerpen, prosa, dan karya sastra lainnya.
Penggunaan majas bertujuan untuk memperkaya pilihan kata dan bahasa dalam sebuah karya.
2. Pengimajian atau Citraan
Pengimajian atau citraan adalah kata atau susunan kata yang bisa menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembacanya.
Dengan menggunakan pengimajian dalam puisi membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan, meraba, melihat, dan mendengarkan serta mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi.
Melansir dari kemendikbud.go.id, ada beberapa pengimajian berdasarkan efek imajinasi, yaitu citraan penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan,
penciuman, dan citraan gerak.
3. Kata Konkret
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Bahasa Indonesia Kelas X SMA: Jenis Citraan dalam Puisi
Umumnya kata konkret diartikan sebagai kata yang rujukannya lebih mudah ditangkap oleh indra.
Konkret memiliki arti nyata, berwujud, atau benar-benar ada.
Beberapa kata konkret yang sering muncul pada teks puisi ialah jalan, bunga, hujan, jejak-jejak kaki, dan sebagainya.
4. Kata Konotatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konotatif adalah koata yang memiliki makna tautan atau mengandung konotasi.
Kata konotatif ialah kata-kata berasosiasi. Asosiasi merupakan keterkaitan makna kata dengan hal lain di luar bahasa.
Makna konotatif timbul sebagai akibat asosiai perasaan pembaca terhadap kata yang dibaca, diungkapkan, atau didengar.
Itulah informasi tentang pengertian majas, pengimajian, kata konkret, dan kata konotasi pada teks puisi, materi Bahasa Indonesia kelas X SMA.
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan majas atau gaya bahasa? |
Petunjuk: Cek di halaman 2. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar