GridKids.id - Kids, hari ini 16 November 2022 diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.
Hari Angklung Sedunia dilatarbelakangi oleh diakuinya Angklung sebagai karya agung Warisan BudayaLisan dan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization).
Penetapan tersebut terjadi pada 16 November 2010 dan hingga kini diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.
Keberadaan Angklung sebagai salah satu alat musik tradisional mungkin enggak bisa diketahui secara pasti kapan tercipta atau kapan awal mulanya.
Namun, bukti sejarah tertua tentang Angklung yaitu kitab Negarakertagama mencatat bahwa angklung merupakan alat bunyi-bunyian yang digunakan dalam upacara penyambutan kedatangan raja.
Dalam keterangan selanjutnya diceritakan juga bahwa kesenian rakyat ini digunakan untuk menyambut Raja Hayam Wuruk yang kala itu melakukan peninjauan keliling di daerah Jawa Timur pada 1359 M.
Dilansir dari laman indonesiakaya.com, angklung dalam tradisi masyarakat Sunda tempo dulu berfungsi sebagai pelengkap ritual keagamaan yang berkaitan dengan penyembahan terhadap Dewi Sri atau Dewi Padi.
Masyarakat Sunda yang mayoritas merupakan masyarakat agraris sangat berpegang teguh pada nilai-nilai leluhur, khususnya Dewi Sri sebagai lambang kemakmuran dan menjaga tanah tetap subur dan menghasilkan banyak hasil panen.
Angklung yang terbuat dari potongan bambu, terdiri dari 2 hingga 4 tabung bambu yang dirangkai jadi satu menggunakan tali rotan.
Pada tabung-tabung angklung itu akan diberi ukiran dan dipotong menyesuaikan desainnya supaya bisa menghasilkan nada tertentu yang merdu.
Angklung dimainkan bersama-sama sehingga mengajarkan para pemainnya untuk bekerja sama, kompak, dan berkonsentrasi ketika memainkannya.
Baca Juga: 10 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia, dari Angklung hingga Tari Saman
Berikutnya kamu akan diajak untuk mengenal jenis-jenis angklung yang informasinya enggak kalah menarik, nih, Kids. Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya di bawah ini.
Jenis-Jenis Angklung
1. Angklung Badeng
Badeng merupakan jenis kesedian yang lebih cenderung pada unsur musikal dengan angklung menjadi alat musik utama.
Angklung badeng bisa ditemukan di Sanding, Malangbong, dan Garut.
2. Angklung Padaeng
Jenis angklung ini diperkenalkan oleh Daeng Soetigna pada sekitara 1938.
Angklung ini menggunakan laras nada diatonik yang biasanya dipergunakan untuk memainkan lagu-lagu international.
Sehingga biasanya ketika dimainkan akan dibarengi dengan ansambel alat musik internasional lainnya.
3. Angklung Gubrag
Angklung yang namanya mengingatkanmu dengan suara benda terjatuh ini bisa ditemukan di Kampung Cipining, Cigudeg, dan Bogor.
Baca Juga: Alat Musik Idiofon: Pengertian dan Contohnya
Angklung Gubrag adalah angklung yang usianya sudah cukup tua dan dipergunakan dalam kegiatan melak pare, ngunjal pare, dan ngadiukeun.
Kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan menghormati Dewi Padi, mulai dari penanaman, pengangkutan, hingga penempatan padi di lumbungnya.
4. Angklung Buncis
Angklung hiburan ini terdapat di Arjasari, Bandung, dan Baros.
Awalnya angklung buncis digunakan dalam acara-acara pesta tradisional pertanian, namun kini sudah mulai beralih jadi hiburan rakyat.
5. Angklung Toel
Angklung ini diciptakan oleh Kang Yayan Udjo dari Saung Angklung Udjo pada 2008.
Angklung ini punya rangka setinggi pinggang dan beberapa di antaranya dijejer dengan posisi terbalik juga diberi karet.
Cara memainkannya cukup dengan menoel angklung dan alat musik ini akan bergetar selama beberapa saat karena ada karet di antaranya.
6. Angklung Sarinande
Angklung ini merupakan angklung padaeng yang hanya menggunakan nada bulat tanpa nada kromatis.
Baca Juga: Daftar Lengkap Alat Musik Tradisional Berbagai Daerah di Indonesia
Nada dasar angklung sarinande adalah C, dengan satu unitnya terdiri dari 8 angklung dari nada Do rendah hingg Do tinggi.
Angklung sarinande plus berisikan 13 angklung dari nada Sol rendah sampai Mi tinggi.
7. Angklung Sri-Murni
Penggagas Angklung Sri Murni adalah Bapak Eko Mursito Budi.
Angklung ini diciptakan khusus untuk kebutuhan robit angklung, dengan penggunaan dua atau lebih tabung suara yang nadanya serupa.
Hal inilah yang membuat nada yang dihasilkan sebagai nada monotonal atau nada murni.
Itulah tadi beberapa informasi tentang alat musik angklung yang berasal dari Jawa Barat.
Angklung adalah warisan budaya leluhur yang harus dijaga baik supaya bisa tetap kita wariskan pada generasi mendatang.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar