Sinus merupakan rongga kecil yang ada di tulang wajah yang berisikan udara, ketika tekanan udara berubah kondisi inilah yang memicu munculnya sakit kepala.
Sensasinya bisa berbeda tergantung sinus mana yang paling terdampak, bisa di dahi, belakang mata, wajah, hingga menyebar di bagian depan dan belakang kepalamu.
Namun, reaksi sakit kepala sebagai reaksi sinus pada cuaca buruk hanya berlaku bagi beberapa orang saja.
Beberapa faktor lain memengaruhi aliran darah dalam sistem yang disebut serebrovaskular, yaitu sistem yang mengontrol peredaran darah di sekitar kepalamu.
Sistem serebrovaskular ini merupakan sistem vital yang bekerja untuk memastikan darah mengalir terpisah dari otak.
Sistem serebrovaskular memiliki reseptor aktif yang jika terlalu lebar maka akan mengeluarkan peringatan atau warning bahwa sesuatu enggak berfungsi sebagaimana seharusnya.
Respon inilah yang diterjemahkan tubuh sebagai rasa sakit pada kepalamu.
Selain itu, tekanan udara yang menurun akan dibarengi dengan kelembapan udara akan meningkat sehingga memengaruhi sinus.
Kelembapan tinggi bisa meningkatkan jumlah lendir yang dihasilkan lapisan sinus yang fungsinya untuk menyaring alergen, debu, dan partikel polusi yang tersebar di udara.
Kondisi ini bisa memicu peradangan pada sinus sehingga memicu munculnya rasa sakit kepala yang terasa mengganggu.
Cara sederhana untuk mengatasi sakit kepala adalah denganmenjaga pola makan, istirahat, dan pastikan minum yang cukup selama musim penghujan di akhir tahun seperti saat ini.
(Penulis: Alinda Hardiantoro)
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar