GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah diajak belajar bersama GridKids tentang majas perbandingan makna, yaitu majas simile.
Nah, pada kesempatan kali ini kamu akan diajak mengenal majas perbandingan makna lainnya yaitu majas metafora.
Majas metafora merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu secara langsung, misalnya perbandingan analogis, dengan menghilangkan beberapa kata, seperti layaknya, bagaikan, dan lain-lain.
Beberapa pakar bahasa menganggap bahwa majas metafora adalah ratu dari segala jenis majas lainnya.
Proses pembentukan majas ini meliputi berbagai jenis majas lain dan membuat majas-majas itu masuk dalam kelompok majas metafora pada akhirnya.
Dalam Buku Lengkap Majas dan 3.000 Peribahasa untuk SD, SMP, SMA, dan Umum karya Dwi Sunar Prasetyo, menurut Kerbrat Orrechioni pembentukan metafora terbagi jadi dua kelompok yaitu metafora in praesetia, metafora in absentia, dan metafora lama atau usang.
Metafora in praesetia adalah majas metafora yang bersifat eksplisit atau kentara, sedangkan metafora in absentia adalah majas yang dibentuk dari sebuah penyimpangan makna.
Metafora in absentia mengingatkanmu pada majas simile karena bersifat kiasan dan tentunya implisit yang memicu penyimpangan makna atau kolokasi.
Kolokasi merupakan kesesuaian makna dari dua atau beberapa satuan linguistik yang secara berurutan ada dan terdengar cukup mirip.
Lalu, metafora lama atau usang adalah jenis ungkapan yang memberikan perbandingan yang enggak lazim lagi untuk dipergunakan.
Perbandingan yang digunakan sebagai ungkapan biasanya sudah banyak dipahami maknanya oleh kebanyakan masyarakat tanpa harus dipahami atau direnungkan maknanya.
Baca Juga: Bahas Bahasa: Contoh Majas Metafora dan Maknanya, Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Tema 6
Contoh Majas Metafora
1. Si jago merah melahap habis areal pabrik kain itu tadi malam. [Jago merah: Api/Kebakaran]
2. Kinan adalah anak emas dari Bu Susanti karena selalu jadi murid yang bisa mencontohkan sikap yang teladan ketika mengikuti kelas kewarganegaraan. [Anak emas = kebanggaan , kesayangan]
3. Miranda begitu menyayangi sang buah hati sehingga rela terjaga semalaman ketika buah hati tersayangnya itu jatuh sakit. [Buah hati = anak kandung]
4. Jeremy adalah bintang kelas sejak kelas 2, tak ada nilai pelajarannya yang tak sempurna. [Bintang kelas = Juara kelas/ Ranking 1]
5. Koh Afung membanting tulang untuk membiayai kuliah anak-anaknya di luar negeri. [Membanting tulang = bekerja keras dan rajin]
6. Miko pergi ke rumah nenek dan tak lupa membawa buah tangan berupa apel malang kesukaan sang nenek. [Buah tangan = oleh-oleh]
7. Rianti terkenal sebagai salah satu siswa paling kepala batu dan tak pernah mau kalah di antara kawan-kawannya. [Kepala batu = keras kepala]
8. Gandi selalu cari muka di depan bapak dan ibu guru yang mengajar di kelasnya. [Cari muka = berbuat baik agar dilihat orang]
9. Dia bahkan belum terbangun meski raja siang sudah tinggi-tingginya. [Raja siang = matahari]
10. Joni memandangi dewi malam yang bersinar terang di langit yang hitam pekat. [Dewi malam = Bulan]
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar