Teori Filsuf Tentang Rotasi Bumi
Nenek moyang kita dulunya enggak merasakan bahwa Bumi yang dipijakinya bergerak.
Hal ini membuat mereka mengartikan bahwa Bumi hanya diam dan langit di atasnya lah yang bergerak.
Filsuf Yunani Kuno bernama Aristarchus adalah pencetus teori heliosentris yang menyatakan bahwa Matahari adalah pusat dari tata surya.
Usulan ini dianggap mendahului zamannya karena kala itu lebih banyak orang percaya bahwa Bumi adalah pusat dari tata surya atau yang dikenal dengan teori geosentris.
Teori Heliosentris yang dikemukakan kembali oleh Nicolaus Copernicus pada abad-16 mulai diperhatikan dan ditelaah lebih jauh.
Teori Heliosentris milik Copernicus ini memiliki banyak bukti untuk mendukung pendapatnya bahwa Bumi berputar pada porosnya (rotasi), tapi juga bergerak mengelilingi orbit Matahari (revolusi).
Hal yang perlu diperjelas di sini tentang rotasi Bumi yang tak bisa kita rasakan adalah fakta bahwa kita sudah sangat terbiasa dengan kecepatan konstan Bumi berputar bahkan sejak kita masih dalam kandungan ibu.
Inilah yang membuat kita tak merasakan apa pun atau sensasi aneh karena kita dan segala hal yang ada di dekat kita ikut berotasi setiap waktunya.
Kita hanya bisa merasakan perbedaan rotasi Bumi jika waktu rotasinya berubah jadi lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar