GridKids.id - Saat sarapan tiba? Apa makanan kesukaanmu, Kids?
Salah satu sajian yang populer untuk dijadikan sarapan pagi adalah telur.
Telur dapat kita sajikan dengan berbagai macam hidangan, seperti telur rebus, telur ceplok hingga telur dadar.
Bahkan telur juga bisa dijadikan omelette dan telur mi.
Telur memiliki kandungan berbagai macam vitamin, protein, lemak, karbohidrat, hingga kalsium.
Protein pada telur ternyata baik untuk pertumbuhan anak-anak seperti kita.
Namun, telur juga mengandung lemak, yang perlu dibatasi asupannya.
Kira-kira apa boleh kita mengonsumsi telur setiap hari untuk sarapan?
Mengonsumsi Telur Setiap Hari
Bagi anak-anak, telur merupakan menu sarapan bergizi yang memberikan energi sekaligus asupan nutrisi untuk pertumbuhan.
Telur berukuran besar bisa memberikan asupan 6,25 gram protein, lo.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penyandang Kolesterol
Selain itu, telur juga mengandung vitamin A yang penting bagi penglihatan mata dan pertumbuhan tulang.
Tak hanya itu, telur mengandung vitamin B-12 yang penting bagi perkembangan dan kemampuan otak anak.
Di dalam telur juga ada kolin, yang berguna membentuk selaput sel dan memproduksi molekul pengirim sinyal ke otak.
Namun, telur juga mengandung kolestrol.
Jika mengonsumsi telur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kenaikan kolesterol jahat dalam darah.
Meski mengandung lemak baik seperti asam lemak omega-3, telur juga mengandung lemak jenuh. Jika menumpuk di tubuh, lemak jenuh ini bisa jadi enggak sehat.
Menurut situs sains SFGATE, lebih baik anak-anak hanya mengonsumsi satu butir telur saja setiap harinya.
Menurut penelitian lainnya, orang dewasa yang sehat boleh mengonsumsi maksimal tiga butir telur setiap hari.
Namun, untuk kondisi kesehatan tertentu, telur justru dapat meningkatan kolesterol jahat jika terlalu banyak mengonsumsinya.
Mengolah Telur yang Benar
Lemak jenuh dari sebutir telur sebenarnya enggak banyak meyumbang kalori.
Baca Juga: Harga Telur Sedang Naik, Ini Cara Membedakan Telur Busuk dan Segar dari Pedagang Nakal
Namun jumlah kalori bisa bertambah kalau kita mengonsumsinya dengan makanan lain yang juga mengandung lemak jenuh.
Asupan gizi dari telur juga dipengaruhi oleh cara mengolah telur. Mungkin ada yang menambahkan keju, mentega, sosis, atau makanan lain yang menambah lemak jenuh pada menu sarapan telur?
Nah, ini sebaiknya dihindari supaya lemak jenuh enggak menumpuk.
Lebih baik lagi jika telur diolah dengan cara direbus dengan cangkang (boiling) atau direbus tanpa cangkang (poaching).
Kemudian, mengonsumsi telur dengan tambahan makanan lain yang sehat juga lebih baik. Misalnya sayuran yang kamu sukai.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar