Perkembangan Jalan Braga sebagai Pusat Ekonomi Masyarakat
Keberadaan Societeit Concordia sebetulnya cukup eksklusif karena enggak bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Hanya orang-orang Eropa, orang non-Eropa yang sudah dipersamakan, dan para pemuka masyarakat sajalah yang bisa bergabung dan terlibat dengan kegiatan yang diselenggarakan di sana.
Sedangkan untuk kelas-kelas sosial masyarakat menengah, misalnya orang Belanda yang berpangkat rendah atau orang-orang Indo Belanda biasanya akan menikmati hiburan mereka di gedung lainnya yaitu di Societeit Ons Genoegen (Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan) atau bermain bilyar di Vogelpoll di Gedung DENIS (sekarang Gedung Bank Jabar Banten).
Sedangkan bagi orang Melayu biasanya akan berkumpul di balai pertemuan berupa rumah panggung di jalan Kepatihan yang dinamai Societeit Mardi Harjo.
Braga berkembang pesat pada penghujung abad 19 dan awal abad-20, bahkan kawasan jalan ini dijuluki sebagai De meest Europeesche winkelstraat van Indie atau kompleks pertokoan Eropa paling terkenal di Hindia Belanda.
Toko pertama yang didirikan di Braga adalah toko senjata api yang dimiliki oleh Tuan C.A. Hellerman pada 1894.
Tak hanya senjata api, toko tuan Hellerman juga menjual beragam kereta kuda, sepeda, sekaligus bengkel untuk reparasi senjata api yang dijualnya.
Toko terbesar dan diklaim sebagai toko serba ada populer di Braga kala itu adalah toko Onderling Belang (OB) yang menjual pakaian modis yang banyak digemari noni-noni Belanda.
Di seberang toko OB juga berdiri toko pakaian modis lain yaitu Bon Marche yang didirikan oleh A. Makkinga pada 1913.
Bon Marche menjual gaun-gaun ala paris yang selalu diperbaharui modelnya sehingga banyak digemari oleh para pelanggan.
Tak hanya jadi pusat mode, di Braga juga dijual berbagai kebutuhan seperti misalnya toko sigaret dan cerutu di Tabaksplant hingga berbagai restoran hidangan eropa yang autentik dan berkelas.
sumber: Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar