Kipas angin pada masa itu memiliki beragam fungsi, misalnya pada temuan kipas angin pertama pada 4000 tahun lalu di sebuah makan Raja Tutankhamen di mesir yang digali lagi pada 1922.
Kala itu, kipas angin digunakan sebagai salah satu peralatan atau perlengkapan upacara keagamaan yang sakral.
Kipas angin juga bisa dianggap sebagai lambang dari kekuatan dan kejayaan sosok seorang raja.
Dua buah kipas angin yang ditemukan di makam raja menggambarkan hal tersebut, kipas yang satu memiliki gagang berlapis emas engan bulu burung unta.
Sedangkan yang satu lagi berupa kipas gagang kayu eboni berlapis emas dan dihiasi batu-batu berharga.
Perkembangan Kipas Angin di Eropa
Kipas angin pertama di Eropa dibuat di Italia pada 1500-an.
Ketika itu, kipas angin adalah sebuah komoditi perdagangan yang eksotik dan sangat stylish, bahkan jadi simbol kemakmuran dan kelas sosial seseorang.
Kipas angin lalu berkembang jadi komoditas fashion yang populer pada sekitaran abad-16 hingga abad-18.
Pergeseran fungsi kipas angin dimulai pada awal abad-20, tak lagi menjadi aksesoris fashion, kini kipas menjadi sebuah komoditi yang bisa dipasarkan lewat iklan sebagai alat pendingin udara.
Produk kipas angin untuk menginginkan udara banyak terjual di Spanyol sebagai negara yang dikenal karena iklimnya yang panas.
Kipas angin listrik pertama ditemukan pada 1882 oleh Schuyler Skaats Wheeler, dengan bentuk awalnya berupa dua buah baling-baling yang terpasang tanpa pelindung apapun dan digerakkan oleh tenaga motor listrik.
Lima tahun setelahnya, kipas angin listrik dikembangkan lagi oleh Philip H. Diehl yang memperkenalkan kipas angin yang menempel di langit-langit rumah.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar