GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat kucingmu berjemur di pagi hari?
Ketika kucing berjemur di bawah sinar matahari pagi yang hangat, hal ini bisa membantu hewan ini jadi lebih relaks dan nyaman.
Kucing sering berjemur atau melakukan sunbathing ternyata berasal dari kebiasaan yang menurun secara genetika, lo, Kids.
Nenek moyang kucing berasal dari Benua Afrika yang dikenal dengan wilayahnya yang berupa gurun.
Gurun memiliki iklim panas dan gersang sehingga nenek moyang kucing terbiasa dengan tempat tinggalnya yang hangat sepanjang waktu.
Kucing liar yang enggak didomestikkan akan tinggal di alam luas, tidur dan rehat di siang hari lalu akan berburu makan di malam hari mirip singa.
Hal ini berbeda dengan kucing domestik yang dipelihara di rumah dan dibiasakan hidup bersama manusia, hewan ini jadi mengikuti jam biologis manusia.
Suhu badan kucing seperti kebanyakan mamalia akan menurun selama mereka tidur atau dalam kondisi relaks.
Hal ini terjadi karena selama tidur dalam waktu yang cukup lama, tubuh kucing enggak membakar atau melepaskan kalori apapun.
Tidur di tempat yang hangat karena paparan matahari adalah cara kucing supaya tubuh mereka bisa menyesuaikan diri dengan perubahan suhu tubuhnya selama tidur.
Berikut ini adalah beberapa manfaat berjemur bagi kesehatan kucing, di antaranya:
Baca Juga: Mencari Kehangatan, Begini Tingkah Menggemaskan Kucing yang Sedang Berjemur di Bawah Sinar Matahari
Manfaat dan Bahaya Berjemur untuk Kesehatan Kucing
1. Baik untuk melancarkan metabolisme tubuh kucing.
2. Membunuh bakteri dan kuman yang menempel pada bulu dan tubuh kucing.
3. Menyegarkan dan menutrisi kulit kucing dengan sinar matahari yang kaya vitamin D.
4. Menjaga bulu kucing tetap tumbuh sehat dan halus.
Meski suka berjemur, enggak semua kucing suka melakukannya terlalu lama.
Kucing yang punya bulu-bulu panjang biasanya enggak begitu suka berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Berbeda dengan kucing-kucing yang punya bulu pendek, mayoritas senang dan betah berlama-lama di bawah paparan sinar matahari yang cukup gerah.
Nah, kucing juga enggak lepas dari risiko kepanasan atau overheating (hipertermia).
Ketika kucing mengalami hipertemia biasanya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti napas yang berubah pendek, telapak kakinya jadi berkeringat, terlihat kelelahan dan kepayahan, denyut nadinya berubah cepat, muntah, hingga perubahan warna merah pada mulutnya dan liur yang menetes padanya.
Ketika kucingmu menunjukkan gejala ini, segera dinginkan tubuh kucing dengan memindahkannya ke ruangan yang sejuk dan lebih teduh.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar