Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang berarti batu.
Tradisi pada masa ini banyak menghasilkan bangunan-bangunan megalitik selalu didasarkan pada kepercayaan akan ada hubungan antara hidup dan mati.
Biasanya jasa dari seseorang yang sudah meninggal akan diabadikan dalam bangunan-bangunan peninggalan batu besar sebagai medium untuk penghormatan.
a. Menhir: Bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi jadi tempat pemujaan roh nenek moyang atau monumen untuk orang yang sudah meninggal.
b. Dolmen: Bangunan berupa meja batu terdiri dari batu lebar yang ditopang dengan batu-batu lain. Fungsinya untuk tempat persembahan untuk pemujaan arwah leluhur.
c. Kubur Peti Batu: Kubur peti batu adalah tempat menyimpan mayat yang dibentuk dari enam buah papan batu dan sebuah penutup peti.
Papan-papan batu disusun secara langsung dalam lubang yang sudah dipersiapkan lebih dulu untuk membujurkan orang yang sudah meninggal dunia dari timur ke barat.
Banyak kubur peti batu yang ditemukan di daerah Tegurwangi (Sumatra Selatan), Wonosari (D.I. Yogyakarta), dan Jawa Barat.
d. Sarkofagus: Bangunan berupa kubur batu yang berbentuk seperti lesung yang diberi tutup. Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali.
e. Waruga: Peti kubur batu dalam ukuran yang kecil, berbentuk kubus dan bulat. Waruga banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah.
f. Punden Berundak: Bangunan bertingkay yang dihubungkan dengan tanjakan kecil, berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Pertanyaan: |
Seperti apakah hasil peninggalan masa bercocok tanam yaitu mata panah? |
Petunjuk, cek lagi page 2 dan 3. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar