GridKids.id - Serangga adalah jenis hewan yang mudah ditemukan di sekitarmu.
Sama halnya seperti makhluk hidup pada umumnya, serangga memerlukan oksigen untuk bernapas.
Beberapa jenis serangga yang umumnya kamu temukan berkeliaran di sekitar rumah, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, belalang, hingga kecoa.
Serangga merupakan hewan arthropoda yang punya sistem pernapasan yang lebih sederhana berupa trakea.
Trakea merupakan pembuluh-pembuluh halus yang bentuknya mirip tabung bercabang dan memenuhi seluruh tubuh serangga.
Dinding trakea tersusun dari zat kitin dan di dalamnya terhubung lubang-lubang kecil yang bernama stigma dan spirakel yang jadi saluran keluar masuknya udara.
Alat pernapasan serangga terdiri dari trakeola, kantung udara, trakea, sel-sel jaringan, dan stigma/partikel.
Stigma terletak berpasangan di sebelah kanan dan kiri pada tiap segmen tubuh serangga.
Tapi, ternyata enggak semua serangga punya stigma dalam tiap segmen tubuhnya.
Stigma memiliki bulu-bulu yang fungsinya untuk menyaring debu dan kotoran, bisa terbuka dan tertutup karena ada katup-katup yang diatur oleh otot.
Stigma akan terbuka ketika serangga terbang dan akan tertutup lagi ketika serangga dalam posisi istirahat.
Baca Juga: 4 Organ Pernapasan Serangga: Fungsi, Sistem dan Contohnya
Cara kerja sistem pernapasan serangga
Sistem pernapasan serangga berukuran besar dan diatur oleh gerakan otot perut (abdomennya), sedangkan pernapasan serangga kecil bisa berjalan tanpa perlu ada gerakan itu.
Gerakan abdomen pada serangga berfungsi untuk membantu mengatur dan menjaga jumlah udara yang masuk dalam tubuh.
Ketika otot katup stigma pada tubuh serangga dalam posisi relaksasi, stigma akan terbuka dan udara akan masuk lewat empat pasang stigma pada bagian tubuh depan.
Proses awal pernapasan ini melibatkan udara yang mengandung oksigen lalu bergerak ke arah trakea yang dilanjutkan ke trakeolus.
Pada bagian itulah terjadi proses difusi dan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Gerakan abdomen bekerja seperti pompa akan membantu mengatur aliran udara dalam tubuh.
Jika abdomen berelaksasi, trakea akan kembali berukuran normal.
Inilah yang menyebabkan tekanan udara dalam tubuh serangga lebih kecil ketimbang tekanan udara di luar tubuhnya.
Sebaliknya jika abdomen berkonstrasi maka trakea akan memipih dan udara yang mengandung karbon dioksida akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Udara kotor atau sisa respirasi keluar dari enam pasang stigma tubuh bagian belakang serangga.
Otot katup pada stiga akan berkontraksi dan stigma akan tertutup menandai berakhirnya fase ekspirasi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar