GridKids.id - Kids, pernahkah kamu memerhatikan foto-foto yang diambil pada zaman dulu?
Foto yang diambil atau diabadikan oleh orang-orang zaman dulu kebanyakan berwarna hitam putih.
Lalu, tahukah kamu kenapa pada zaman dulu kebanyakan foto yang dihasilkan terbatas pada warna hitam dan putih?
Ternyata kualitas gambar yang dihasilkan dari sebuah kamera bergantung dengan besaran pixel atau kumpulan warnanya.
Kamera yang digunakan pada kamera zaman dulu pixelnya masih sangat rendah, sehingga warna yang ditangkap jadi lebih minim dan tampak selalu hitam-putih ketika dicetak filmnya.
Lalu seperti apa sih awal dari teknologi foto yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia saat ini? Yuk, sama-sama simak cerita awalnya berikut ini!
Sejarah Awal Penemuan Teknologi Fotografi
Fotografi ditemukan pertama kali oleh orang Perancis bernama Nicephore Niepce pada pertengahan 1820-an.
Ketika itu Niepce berhasil menggabungkan kerja kamera obskura dan substansinya berubah ketika terkena cahaya sehingga menciptakan gambar kamera pertama.
Namun, istilah fotografi pertma kali dipopulerkan oleh Sir John Herschel pada 1839 ketika fotografi praktis mulai dikenal dunia.
Pada masa revolusi industri, mulai muncul permintaan potret oleh masyarakat kelas sosial menengah sehingga mendorong perkembangan fotografi menjadi sangat pesat.
Baca Juga: Kenapa Orang Zaman Dulu Enggak Tersenyum saat Dipotret? #AkuBacaAkuTahu
Pada seabad pertama fotografi menghasilkan corak monokrom pada hasil potretnya.
Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya fotografi berwarna juga sudah berhasil dikembangkan kala itu.
Bedanya butuh biaya yang sangat besar untuk bisa menghasilkan foto berwarna dengan kualitas yang belum tentu sesuai ekspektasi.
Fotografi berwarna baru mulai populer pada era 1970-an karena sudah ditemukan film warna dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang lebih terjangkau.
Setelah itu dunia media dan fotografi mulai lebih berwarna dan menyebabkan tren foto hitam-putih jadi menurun dan ditinggalkan orang.
Tren foto hitam-putih atau monokrom sebenarnya hingga saat ini masih memiliki penggemar yang enggak sedikit, lo, Kids.
Banyak fotografer profesional yang suka menangkap momentum dan objek menggunakan gaya monokrom yang kuat kesan jadulnya ini.
Dilansir dari snapshot.canon-asia.com, berikut ini merupakan beberapa alasan kenapa gaya monokrom selalu menarik meski sudah ada teknologi foto berwarna, di antaranya:
Daya Tarik Foto Monokrom (Hitam-Putih)
1. Fokus Objek Foto lebih detail
Baca Juga: Penampakan Pelangi di Planet Mars Hebohkan Warganet, Ternyata Begini Penjelasan dari NASA
Foto berwarna kadang begitu memukau perhatian orang yang melihatnya, enggak jarang hal ini bisa mengalihkan perhatian dari objek foto yang sebenarnya.
Foto hitam putih dianggap bisa membuang warna dan kaitannya dengan emosional yang ditimbulkan karenanya sehingga foto akan lebih fokus ke objek utamanya.
2. Ada aspek edukasi
Gaya foto hitam-putih bisa jadi salah satu alat yang hebat untuk membantu seseorang dalam memahami dan belajar fotografi secara lebih mendalam.
Hitam-putih akan mendorong seseorang fokus pada detail sorotan, bayangan, kontras gambar, hingga pencahayaan yang tepat untuk bisa menangkap objek dengan sempurna.
3. Terkesan kekal
Beberapa orang merasa foto hitam-putih menimbulkan efek romantis dan kesan abadi atau kekal yang mengingatkan kita pada masa lalu.
Foto dengan gaya monokrom ini bisa jadi media yang tepat untuk menunjukkan bahwa waktu bukan sesuatu yang penting dalam sebuah foto.
Tanpa warna yang diabadikan dalam sebuah momen bersejarah, seseorang seolah bisa selalu kembali ke gambaran masa lalunya.
Tanpa warna seseorang akan meluangkan lebih waktunya untuk melihat lebih dekat dan fokus pada objek yang ada, pada garisnya, pada bentuknya, hingga bagaimana pencahayaan yang ditangkap dalam potretnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar