GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah mengenal lebih dekat fakta tentang naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Nah, kali ini GridKids akan mengajakmu lebih dekat dengan isi dari teks naskah proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada pagi hari 17 Agustus 1945.
Tak hanya sebagai tanda kemerdekaan, isi dari teks naskah proklamasi merupakan bentuk manifestasi dari perjuangan panjang meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kamu sudah tahu bahwa ada tiga tokoh penting dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo.
Dilansir dari historia.com, di lokasi perumusan teks proklamasi hadir juga beberapa tokoh lain sebagai Sukarni, B.M. Diah, Mbah Soediro (Sekretaris Mr. Achmad Soebardjo), dan beberapa perwakilan dari Jepang yaitu Laksamana Tadashi Maeda (tuan rumah), Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi.
Selama proses perundingan dan penyusunan teks proklamasi, anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan beberapa tokoh pemuda lain yang menunggu di ruang tengah dan serambi rumah Laksamana Maeda.
Lima tokoh yang hadir dalam agenda perumusan naskah Proklamasi adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. Achmad Soebardjo, Sukarni, dan Sayuti Melik.
Kelima orang itu duduk mengitari sebuah meja untuk menyusun teks ringkas yang akan digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Ketika itu, sebenarnya teks yang akan digunakan adalah teks Proklamasi yang dibuat sebagai Piagam Jakarta.
Teks Proklamasi yang dibuat pada 22 Juni 1945 adalah hasil dari berbagai pertimbangan tentang Pembukaan dan Bab Pengantar UUD yang dibuat oleh Panitia Sembilan yang diketuai Ir. Soekarno.
Namun ketika itu enggak ada satu pun dari lima orang yang hadir di situ membawa naskah Proklamasi Piagam Jakarta itu.
Baca Juga: Sempat Dibuang, Ini 12 Fakta Menarik Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Bung Karno bertugas menuliskan isi dari rumusan Proklamasi Kemerdekaan yang didiktekan oleh Mohammad Hatta.
Isi teks proklamasi terdiri dari dua kalimat atau ayat yang kalimat pertamanya diambil dari alinea ketiga rencana Pembukaan UUD yaitu "Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia".
Kalimat itu diambil dari Piagam Jakarta yang berbunyi "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya".
Selanjutnya Bung Hatta melanjutnya mendikte dengan kalimat kedua yaitu "Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggaran dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".
Naskah proklamasi yang ditulis tangan sendiri oleh Bung Karno.
Pada naskah Proklamasi kemerdekaan yang ditulis tangan oleh Bung Karno tertulis keterangan tanggal, bulan, dan tahun, yaitu "hari 17 boelan 8 tahoen 05 (17-08-05)".
Menurut pengelola museum perumusan naskah proklamasi yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No.1, Jakarta Pusat, tahun '05 adalah singkatan dari tahun 2605.
Ketika masa pendudukan Jepang penanggalan yang digunakan di Indonesia turut menggunakan kalender Jepang yang ketika itu masuk tahun 2605.
Penghitungan tahun Jepang ini dimulai ketika kenaikan tahta Kaisar Jimmu (660 SM) yang lebih awal 660 tahun dari pada kalender Gregorian yang digunakan sesudah Masehi.
Tahun di Jepang dihitung dengan menambahkan angka tahun Gregorian dengan 660 tahun, sehingga 1945+660 = 2605.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar