GridKids.id - Benarkah bentuk hidung manusia dipengaruhi oleh iklim?
Hidung merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra penciuman.
Menurut KBBI, hidung ialah bagian depan suatu benda yang bentuknya seperti lintang.
Bentuk hidung manusia di belahan dunia berbeda-beda dan beragam, lo.
Seperti yang kita ketahui ras Kaukasoid berhidung mancung, sedangkan orang Asia berhidung pesek.
Nah, ternyata ada seorang peneliti dan ahli anatomi tubuh manusia yang meneliti bentuk hidung manusia di berbagai belahan dunia, Kids.
Meski bentuk hidung seseorang ditentukan secara genetik, diketahui ada faktor lainnya yang memengaruhi.
Faktor lain yang menentukan bentuk hidung manusia adalah iklim.
Apa hubungan bentuk hidung manusia dengan iklim? Yuk, simak informasinya di bawah ini!
Baca Juga: Perbedaan Efek Rumah Kaca, Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Iklim Menentukan Bentuk Hidung Manusia
Kemampuan manusia beradapatasi dengan perbedaan iklim bisa menentukan bentuk hidungnya.
Iklim di Asia dan Eropa sangat berbeda sehingga manusia harus beradaptasi.
Bentuk hidung manusia dipengaruhi oleh kondisi iklim karena berfungsi untuk menyaring dan mengeluarkan udara hingga ke sistem pernapasan akhir.
Menurut penelitian, berbagai bentuk hidung juga berkaitan dengan geografis tertentu.
Masyarakat Asia Timur, Asia Selatab, Eropa, dan Afrika Barat memiliki lubang dan cuping hidung yang enggak sama.
Masyarakat Asia Timur, Afrika Barat, dan Asia Selatan memiliki lubang dan cuping hidung yang lebih lebar dibanding masyarakat Eropa.
Sementara masyarakat Asia Timur memiliki hidung paling kecil, namun memiliki tonjolan ujung hidung yang lebih besar dibandung masyakat Eropa utara.
Nah, lebar lubang hidung manusia dipengaruhi oleh iklim, suhu, dan kelembapan udara.
Baca Juga: Jenis-Jenis Iklim yang Dapat Memengaruhi Iklim di Indonesia, Apa Saja?
Seseorang yang tinggal di daerah yang beriklim kering dan dingin memiliki lubang hidung yang sempit.
Berbeda dengan seseorang yang tinggal di daerah lembap dan lebih panas, mereka memiliki lubang hidung cukup lebar.
Melansir dari hellosehat.com, udara yang dihirup dengan hidung mancung maka enggak akan langsung masuk ke sistem penapasan.
Sehingga udara akan tertahan lebih lama di hidung sampai suhu dan kelembapannya diatur sebelum menuju paru-paru.
Pada hidung yang lebih pendek, udara enggak perlu ditahan lebih lama agar hangat, lo.
Ini dikarenakan, udara di negara tersebut cukup hangat dan lembap bagi paru-paru.
Sekarang sudah tahu ya, Kids, ternyata iklim bisa memengaruhi bentuk hidung manusia di berbagai belahan dunia.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | hellosehat.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar