Kemampuan manusia beradapatasi dengan perbedaan iklim bisa menentukan bentuk hidungnya.
Iklim di Asia dan Eropa sangat berbeda sehingga manusia harus beradaptasi.
Bentuk hidung manusia dipengaruhi oleh kondisi iklim karena berfungsi untuk menyaring dan mengeluarkan udara hingga ke sistem pernapasan akhir.
Menurut penelitian, berbagai bentuk hidung juga berkaitan dengan geografis tertentu.
Masyarakat Asia Timur, Asia Selatab, Eropa, dan Afrika Barat memiliki lubang dan cuping hidung yang enggak sama.
Masyarakat Asia Timur, Afrika Barat, dan Asia Selatan memiliki lubang dan cuping hidung yang lebih lebar dibanding masyarakat Eropa.
Sementara masyarakat Asia Timur memiliki hidung paling kecil, namun memiliki tonjolan ujung hidung yang lebih besar dibandung masyakat Eropa utara.
Nah, lebar lubang hidung manusia dipengaruhi oleh iklim, suhu, dan kelembapan udara.
Baca Juga: Jenis-Jenis Iklim yang Dapat Memengaruhi Iklim di Indonesia, Apa Saja?
Seseorang yang tinggal di daerah yang beriklim kering dan dingin memiliki lubang hidung yang sempit.
Berbeda dengan seseorang yang tinggal di daerah lembap dan lebih panas, mereka memiliki lubang hidung cukup lebar.
Melansir dari hellosehat.com, udara yang dihirup dengan hidung mancung maka enggak akan langsung masuk ke sistem penapasan.
Source | : | hellosehat.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar