GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat kunang-kunang di malam hari?
Kunang-kunang memiliki nama ilmiah Lampyridae ini dikenal sebagai hewan kecil yang bisa terbang dan mengeluarkan cahaya dari tubuhnya.
Di Indonesia, berkembang mitos bahwa kunang-kunang dipercaya berasal dari potongan kuku orang yang sudah meninggal dunia.
Namun, mitos tersebut enggak benar karena kunang-kunang memang betulan hewan hidup.
Cahaya yang muncul pada tubuh kunang-kunang berasal dari bagian perut bagian bawah tubuhnya.
Cahaya kunang-kunang berasal dari sebuah lapisan sel reflektif kecil yang bernama photocytes.
Photocytes inilah yang akan mengeluarkan cahaya berwarna kuning kehijauan ketika malam hari.
Cahaya pada tubuh kunang-kunang merupakan hasil dari reaksi kimia yang disebut dengan bioluminescence.
Fenomena ini terjadi ketika oksigen, kalsium, dan adenosin trifosfat (ATP) dalam peroxizome bereaksi dengan protein luciferin dan enzim bioluminescent.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Biokimia Bioluminesensi dan Contohnya, Apa Saja?
Fakta Menarik Cahaya Kunang-Kunang
Cahaya yang dihasilkan oleh tubuh kunang-kunang bersifat dingin, berbeda dengan cahaya lampu yang mengeluarkan energi panas.
Hal ini terjadi karena jika cahaya pada kunang-kunang punya energi panas hewan ini bisa langsung mati ketika cahayanya mulai berpijar.
Uniknya kunang-kunang akan menghilangkan oksigen ketika hewan ini memadamkan cahaya pada tubuhnya.
Meski enggak punya paru-paru, kunang-kunang bisa terbang dan mengeluarkan cahaya yang tampak di kegelapan malam.
Hal ini berbanding terbalik dengan cara kerja tubuhnya yang relatif lambat dan mengendalikan persebaran oksigen untuk memastikannya tetap hidup.
Namun, peneliti menemukan bahwa oksida nitrat pada kunang-kunang bisa mendukung kunang-kunang bisa mengeluarkan cahaya yang terlihat dalam kegelapan malam.
Otomatis jika tak ada oksida nitrat yang diproduksi, kunang-kunang akan berhenti bercahaya.
Menurut penulis buku Silent Sparks:The Wondrous World of Fireflies, Sara Lewis, menyatakan bahwa bahasa cinta kunang-kunang adalah dengan berpendar atau mengeluarkan cahaya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Kunang-Kunang, Kumbang Nokturnal yang Bisa Menghasilkan Cahaya
Fungsi Cahaya pada Kunang-Kunang
Cahaya ini digunakan kunang-kunang untuk mencari pasangan atau menarik lawan jenisnya.
Kunang-kunang jantan akan menyalakan cahaya mereka lebih dulu, dan jika kunang-kunang betina turut menyalakan juga berarti sinyal diterima.
Semakin lama kunang-kunang jantan bercahaya, maka akan semakin menarik di mata kunang-kunang betina.
Ketika keduanya bertemu dan memutuskan untuk kawin, cahaya keduanya akan mati dengan sendirinya.
Selain untuk keperluan reproduksi, cahaya kunang-kunang juga berfungsi untuk membunuh para predatornya.
Sama halnya seperti serangga lain, kunang-kunang juga punya senyawa beracun yaitu lucibufagins yang cukup kuat untuk membunuh predator kecil seperti burung dan kadal.
Kunang-kunang yang masih remaja akan hidup di bawah tanah dan mengeluarkan cahaya untuk menyuruh para pemangsa mundur dan menjauh darinya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar