Cahaya yang dihasilkan oleh tubuh kunang-kunang bersifat dingin, berbeda dengan cahaya lampu yang mengeluarkan energi panas.
Hal ini terjadi karena jika cahaya pada kunang-kunang punya energi panas hewan ini bisa langsung mati ketika cahayanya mulai berpijar.
Uniknya kunang-kunang akan menghilangkan oksigen ketika hewan ini memadamkan cahaya pada tubuhnya.
Meski enggak punya paru-paru, kunang-kunang bisa terbang dan mengeluarkan cahaya yang tampak di kegelapan malam.
Hal ini berbanding terbalik dengan cara kerja tubuhnya yang relatif lambat dan mengendalikan persebaran oksigen untuk memastikannya tetap hidup.
Namun, peneliti menemukan bahwa oksida nitrat pada kunang-kunang bisa mendukung kunang-kunang bisa mengeluarkan cahaya yang terlihat dalam kegelapan malam.
Otomatis jika tak ada oksida nitrat yang diproduksi, kunang-kunang akan berhenti bercahaya.
Menurut penulis buku Silent Sparks:The Wondrous World of Fireflies, Sara Lewis, menyatakan bahwa bahasa cinta kunang-kunang adalah dengan berpendar atau mengeluarkan cahaya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Kunang-Kunang, Kumbang Nokturnal yang Bisa Menghasilkan Cahaya
Fungsi Cahaya pada Kunang-Kunang
Cahaya ini digunakan kunang-kunang untuk mencari pasangan atau menarik lawan jenisnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar