GridKids.id - Kids, siapa nih di antara kamu yang punya memelihara ikan hias di rumah?
Ikan hias adalah salah satu hewan peliharaan yang bisa dirawat dan jadi hewan terapis untuk kesehatan mental.
Warna ikan hias yang cantik dan gerak-gerak di dalam air yang kesana kemari bisa menjadi pemandangan yang menyenangkan dan juga menenangkan.
Tapi, tahukah kamu bahwa ikan hias peliharaan sering ditemukan mati mendadak?
Kematian hewan peliharaan yang cantik ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Berikut adalah penyebab ikan hias sering ditemukan mati mendadak dalam kolam atau akuarium, di antaranya:
Penyebab Ikan Hias Mati
1. Kondisi akuarium baru
Tangki atau akuarium baru bisa menyebabkan bahan kimia seperti konsentrasi nitrat dan amonium tinggi dalam air.
Baca Juga: Benarkah Ikan Bisa Mengenali Wajah Pemiliknya? #AkuBacaAkuTahu
Kondisi ini bisa berpengaruh dan menyebabkan risiko fatal pada ikan.
Air sebenarnya mengandung bakteri alami yang berfungsi untuk menstabilkan kontaminan yang berisiko membuat ikan mati dalam prosesnya.
Sehingga untuk mencegahnya, sebelum ikan dimasukkan ke dalam kolam atau akuarium harus dilakukan uji coba ya supaya bisa memastikan ikan aman ditempatkan di dalamnya.
2. Kualitas air
Kesehatan ikan dipengaruhi oleh kualitas air secara keseluruhan dalam akuarium.
Salinitas air, tingkat pH, efisiensi penyaringan, dan masalah kualitas air dalam akuarium harus dipertahankan tetap ideal supaya ikan bisa bertahan dan sehat di dalamnya.
Kualitas air harus disesuaikan secara berkala supaya ikan-ikan hias peliharaan tetap sehat dan bisa hidup lebih lama.
3. Racun tak terduga
Sedikit saja adanya kontaminan beracun dalam air akuarium bisa menyebabkan nyawa ikan terancam.
Baca Juga: Penyebab Ikan Koi Peliharaan Melompat dari Kolam, Salah Satunya Kualitas Air Buruk
Beberapa contoh kontaminan yang bisa mencemari air akuarium, seperti semprotan pembasmi serangga, parfum, cairan kimia pembersih, dan lain sebagainya.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko ini adalah dengan gunakan penutup pada tangki atau akuarium dan menjauhkan sumber racun yang bisa mencemari air dalam tangki ikan.
Pastikan cuci tangan dengan sabun non-antibakteri tanpa aroma jika ingin memasukkan tangan dalam akuarium ikan.
4. Ikan yang enggak sehat
Jika ikan sudah stres, sakit, atau kondisi buruk sebelum dimasukkan ke akuarium, bahkan kondisi akuarium yang terjaga enggak bisa menjamin ikan bisa bertahan hidup lama.
Untuk mencegah risiko ikan sakit, cari tahu gejala penyakit umum pada ikan yang ingin kamu pelihara dan rawat.
Selain itu, pastikan juga beli ikan hias pada peternak atau penjual ikan yang berpengalaman, ya.
Pilihlah ikan paling sehat supaya ikan-ikan ini bisa bertahan dan beradaptasi dengan suasana di tangki atau akuarium barunya.
Baca Juga: Tak Pernah Memejamkan Mata, Bagaimanakah Cara Ikan Bisa Tidur?
5. Ikan diberi makan berlebihan
Berbeda dengan manusia, ikan enggak perlu diberi makan tiga kali sehari.
Kebiasaan memberi makan ikan berlebihan bisa mencemari air akuarium karena makanan yang belum berhasil dihabiskan bisa menjadi basi dan mencemari keseimbangan kimianya.
Ikan hanya butuh beberapa suap makanan tiap harinya, sehingga pemiliknya perlu menjadwal waktu makannya.
Perhatikan makanan ikan dan pastikan ikan-ikan ini sudah habis semua sebelum memberikan ikan makanan baru.
6. Perubahan Suhu
Sebagian besar ikan bisa mentolerir kisaran suhu dalam akuarium, namun perubahan suhu yang tiba-tiba bisa memicu ikan merasa stres dan rentan penyakit.
Perubahan drastis bisa berubah fatal dengan cepat, untuk itu perlu memastikan suhu air enggak terlalu dingin atau terlalu hangat.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar