GridKids.id - Kids, perilaku cyberbullying merupakan sesuatu yang mungkin saja dianggap sepele dan bisa terjadi di dekat kita.
Anak-anak adalah korban yang sangat rawan terhadap perilaku cyberbullying.
Hal ini disebabkan karena anak-anak belum memahami benar sikap yang tepat ketika menggunakan media sosial.
Di sinilah peran orang tua dibutuhkan sebagai pemandu dan pembimbing supaya anak-anak bisa terlindung dari risiko menjadi korban cyberbullying.
Ibu Rita Pranawati, MA, sebagai Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mengungkap bahwa anak-anak masih perlu bimbingan sebagai pengguna internet dan media sosial.
"Peran orang tua dan sekolah sangat penting untuk menjadi pihak yang menetapkan rambu-rambu bagi anak selama mengakses internet dan media sosial," jelas Ibu Rita ketika diwawancarai pada Kamis (14/07/2022) lalu.
Perilaku bullying bisa membawa dampak negatif bagi psikologis hingga fisik korbannya.
Tindak bullying termasuk salah satu pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM) yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 76C UU No.35 Th. 2014.
Tindakan cyberbullying pada anak juga bisa diganjar dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE): Pasal 27 ayat 3, Pasal 28 ayat 2, Pasal 45 ayat 1, dan Pasal 45 ayat 2.
Baca Juga: Apa Itu Bullying? Ini Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Perilaku Cyberbullying Pada Anak-Anak
Ibu Rita menyarankan agar anak-anak korban bullying harus mencoba menunjukkan beberapa reaksi yang tepat ketika mendapat indikasi cyberbullying.
"Harus tenang, berani untuk konfirmasi dan enggak mudah putus asa, jangan mudah memasukkan semua perilaku teman ke dalam hati, semua hal perlu diperhatikan dengan lebih seksama."
Menurut Buku Panduan Melawan Bullying yang disusun oleh Komunitas Sudah Dong untuk kampanye anti-Bullying bagi anak-anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan anak jika mengalami cyberbullying, di antaranya:
1. Tetap percaya diri dan harus menghadapi tindakan bullying yang diterima dengan berani.
2. Simpan semua bukti tindak bullying yang kamu terima dan laporkan ke pihak penegak hukum bagian cyberbullying.
3. Berbicara dan laporkanlah.
4. Berbaur dengan teman-teman supaya kamu bisa jadi lebih percaya diri dan bisa menghadapi banyak hal dengan lebih positif.
5. Tetap berpikir positif, percaya bahwa banyak hal baik akan terjadi di depan sana.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mencegah Perilaku Bullying di Lingkungan Sekolah
Cara Menanggulangi Dampak Cyberbullying
Beberapa anak yang mengalami tindak bullying, baik langsung atau lewat media sosial, bisa mengganggu kesehatan mental dan emosionalnya.
Hal ini mungkin akan membayangi selama beberapa waktu, namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi traumanya.
"ada anak yang mengalami trauma atau anak-anak dengan kondisi psikologis berbeda. Kondisi ini semua pihak harus tahu dan memahami, mulai dari guru hingga siswa murid lainnya," jelas Ibu Rita ketika ditanya tentang risiko cyberbullying pada anak-anak.
Selain itu perlu ada pemahaman pada diri korban cyberbullying bahwa perilaku yang traumatis itu terjadi di masa lalu dan semua sudah berlalu.
Harus ditanamkan pada diri korban bullying bahwa enggak ada satu orang pun yang pantas menerima perilaku bully yang enggak menyenangkan.
Para korban juga harus memaafkan meski hal itu enggak mudah, namun untuk bisa benar-benar sembuh dari trauma inilah yang harus dilakukan.
Jangan mengulang atau bahkan melakukan bullying yang diterima kepada orang lain sebagai bentuk balas dendam.
Jika hal ini terjadi, malah bisa menyebabkan luka baru dan mengubah korban menjadi pelaku yang memperpanjang rantai perilaku bully di sekitarnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | unicef.org,kpai.go.id,Wawancara |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar