GridKids.id - Cyberbullying atau perundungan di media sosial adalah salah satu kasus yang banyak dialami oleh anak-anak.
Menurut buku panduan Melawan Bullying yang disusun sebagai kampanye stop-Bullying oleh komunitas Sudah Dong.
Selain cyberbullying, bullying memiliki beberapa bentuk lainnya, seperti verbal, fisik, dan relasional.
Bullying verbal merupakan celaan, fitnah, atau penggunaan kata-kata yang enggak baik untuk menyakiti orang lain.
Bullying fisik bisa terjadi berupa pukulan, menendang, menampar, meludahi, atau segala bentuk kekerasan yang menggunakan fisik.
Bullying relasional bisa terjadi karena pengabaian, pengucilan, cibiran, dan segala bentuk tindakan untuk mengasingkan seseorang dari komunitasnya.
Cyberbullying bisa terjadi di sekolah, rumah atau lingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar anak-anak.
Masih bersama narasumber liputan khusus (lipsus) tentang cyberbullying, Ibu Rita Pranawati, MA., Wakil Ketua KPAI.
Lalu, seperti apakah dampak dari perilaku cyberbullying bagi anak-anak?
Baca Juga: Jadi Masalah Serius, Ternyata Dampak dari Bullying Enggak Main-Main
Tindakan yang Termasuk Cyberbullying
Dilansir dari laman unicef.org, berikut adalah beberapa perilaku yang termasuk dalam cyberbullying, di antaranya:
1. Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial.
2. Mengirimkan pesan berisi ancaman yang menyakiti orang lain lewat platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan di kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan atau menyakitkan.
3. Meniru dan mengatasnamakan seseorang (contoh: akun palsu atau masuk ke akun orang lain) lalu mengirim pesan jahat atas nama orang lain.
4. Trolling atau pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di jejaring sosial, ruang obrolan, atau game online.
5. Mengucilkan atau mengecualikan anak-anak dari game online, aktivitas, atau grup pertemanan.
6. Membuat situs atau group chat yang berisi kebencian tentang seseorang dengan tujuan untuk menebar kebencian terhadap seseorang.
7. Menghasut anak-anak atau remaja lain untuk mempermalukan seseorang.
8. Memaksakan anak-anak untuk mengirimkan gambar atau terlibat dalam pembicaraan dewasa atau tidak sesuai umurnya.
Efek Perilaku Bullying Bagi Korban
Menurut Ibu Rita, cyberbullying akan menyebabkan efek bagi psikis dan mental anak.
"Respon yang ditunjukkan anak-anak misalnya ada yang menangis, depresi, bahkan ada efek self-harm".
Ibu Rita menyarankan agar anak-anak yang menerima perilaku cyberbullying harus mengambil sikap atas perilaku yang diterimanya.
"anak-anak harus coba lebih tabah dan juga tegas merespon sikap teman-teman yang mengintimidasinya"
Ibu Rita melihat bahwa ada kemungkinan bahwa ada perbedaan antara bahasa tertulis yang ditemukan di platform media sosial atau online.
Anak-anak perlu lebih berani dalam mengonfirmasi perilaku-perilaku yang dirasa salah supaya enggak berlarut-larut dan membawa dampak yang enggak diinginkan.
Cyberbullying bisa meninggalkan efek trauma yang bertahan lama dan memengaruhi anak-anak dalam berbagai cara, seperti:
Secara mental, anak-anak akan terus merasa kesal, malu, bodoh, dan timbul rasa marah karena diperlakukan enggak adil.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mencegah Perilaku Bullying di Lingkungan Sekolah
Secara emosional, bisa berdampak munculnya rasa malu dan kehilangan minat pada hal-hal yang disukainya.
Sedangkan secara fisik, anak-anak bisa mengalami kurang tidur sehingga muncul rasa lelah, gejala sakit perut hingga sakit kepala.
Perasaan diejek atau ditertawakan oleh orang lain bisa menyebabkan anak-anak menolak untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan itu.
Dampak ekstrem yang bisa disebabkan dari perilaku cyberbullying ini bahkan bisa mendorong perilaku suicidal.
Tanda-Tanda Korban Cyberbullying
Anak-anak yang mengalami cyberbullying biasanya akan menunjukkan beberapa tanda-tanda, seperti:
- menunjukkan ciri-ciri depresi
- punya masalah trust issue sehingga selalu waspada dan kecurigaan pada orang lain
- sulit beradaptasi di lingkungan sekolah sehingga sulit fokus pada kegiatan pembelajaran.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kpai.go.id,Unicef.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar