GridKids.id - Berumur panjang adalah cita-cita dan harapan bagi sebagian besar orang.
Banyak orang menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi berbagai asupan yang dianggap baik untuk kesehatan tubuh untuk mencapainya.
Ada anggapan bahwa umur panjang adalah bagian dari genetik manusia, namun ternyata faktor genetik hanya berperan kecil.
Faktor kebiasaan dan gaya hidup merupakan kunci dari umur panjang.
Tahukah kamu bahwa merasa bahagia dalam hidup adalah salah satu faktor yang penting untuk mewujudkan panjang umur?
Dilansir dari halodoc.com, sebuah penelitian di Duke-NUS Medical School, Singapura yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah British Geriatrics Society mengatakan orang tua yang bahagia bisa hidup lebih lama.
Ternyata jika seseorang merasa bahagia dalam hidupnya akan mengurangi risiko sakit hingga kematian.
Merasa bahagia dengan hidup yang dimilikki berpengaruh pada meningkatkan harapan hidup hingga meningkatkan imunitas tubuh.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan umur panjang menurut pandangan psikologi, di antaranya:
Baca Juga: 6 Rahasia Umur Panjang dan Sehat, Salah Satunya Rajin Meditasi
Cara untuk Mendapatkan Umur Panjang Menurut Sisi Psikologis
1. Hindari Stres dan Cemas
Jika seseorang sering merasa stres dan cemas dengan apa yang terjadi pada hidupnya, bisa berdampak mengurangi masa hidup seseorang, lo.
Misalnya, perempuan yang punya kecemasan dan muda stres dilaporkan punya risiko dua kali lebih besar meninggal karena penyakit jantung, stroke, hingga kanker paru-paru.
Selain itu, ada risiko tiga kali lebih tinggi kematian dini pada laki-laki yang mudah merasa cemas dan stres ketimbang rekan sebaya yang lebih santai dan menjalani rutinitas atau kehidupannya.
Penelitian menyebut ada dua hal yang bisa membantu mengatasi stres dan memanjangkan umur yaitu tertawa dan memiliki optimisme.
2. Memprioritaskan Kebahagiaan
Merasa bahagia bisa memanjangkan umur secara signifikan.
Fakta ilmiah berdasar studi selama lima tahun, menyebut bahwa individu yang lebih bahagia mengalami sekitar 3,7% penurunan kemungkinan kematian dini.
Baca Juga: Ingin Hidup Lebih Bahagia, Bisa Terwujud dengan Kebiasaan Makan Ini
Penelitian ilmiah mengungkap bahwa orang-orang berusia 22 tahun yang bahagia punya kemungkinan hidup selama 6 dekade (60 tahun) selanjutnya.
Selain itu tinjauan pada 35 studi menunjukkan orang yang bahagia bisa hidup 18% lebih lama daripada orang-orang yang enggak merasa bahagia dalam hidupnya.
3. Menjaga Hubungan Pertemanan
Peneliti mengungkapkan bahwa memiliki jaringan dan hubungan sosial yang sehat bisa mendukung seseorang hidup 50% lebih lama.
Studi ilmiah ini juga menghubungkan jaringan sosial yang sehat bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan jantung, otak, hormonal, hingga imunitas tubuh.
Kondisi ini bisa meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko terpapar penyakit kronis.
Selain itu, lingkaran sosial yang kuat bisa mengurangi risiko seseorang mengalami stres atau depresi.
Dukungan yang bisa diberikan pada satu sama lain bisa membawa dampak positif bagi kesehatan mental.
Kesehatan mental akan mendorong kesehatan fisik sehingga seseorang akan hidup sehat lebih lama.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar