GridKids.id - Mengapa telur kalkun jarang dikonsumsi, Kids?
Ada berbagai makanan yang berbahan dasar telur, baik telur ayam maupun telur bebek.
Mulai dari omelet, telur ceplok, telur bumbu Bali, hingga orak arik telur.
Ayam, bebek, dan kalkun tergolong dalam kelompok unggas karena telur dan dagingnya bisa dikonsumsi atau dijadikan menu sehari-hari.
Menurut peternak kalkun, rasa telur kalkun memiliki rasa yang mirip dengan telur ayam.
Diketahui telur kalkun memiliki ukuran yang lebih besar, kulit lebih keras, dan telur lebih tebal dari telur ayam.
Yuk, kita cari tahu alasan telur kalkun jarang dikonsumsi!
Alasan Telur Kalkun Jarang Dikonsumsi
Alasan telur kalkun jarang dikonsumsi adalah karena kalkun jarang bertelur dibandingkan dengan unggas lainnya, seperti ayam atau bebek.
Baca Juga: 5 Khasiat Mengonsusmi Telur Ayam Kampung yang Kaya akan Vitamin D, Sudah Tahu?
Ayam bisa menghasilkan sekitar 300 butir dalam setahun dengan jadwal yang konsisten.
Sementara kalkun hanya bertelur sekitar 100 butir dalam setahun, Kids. Kalkun umumnya bertelur selama musim semi.
Kalkun memiliki siklus hidup yang lebih lama sehingga mereka membutuhkan waktu sekitar 7 bulan sebelum mereka menghasilkan telur.
Alasan lainnya ialah kalkun juga membutuhkan biaya yang lebih mahal untuk dibesarkan di pabrik.
Kalkun memerlukan lebih banyak ruang dan makanan daripada ayam, Kids.
Rata-rata kalkun memiliki berat rata-rata sekitar 7,7 kilogram.
Selain itu, kalkun memerlukan waktu lebih lama dari ayam saat mengerami telurnya.
Dikarenakan biaya produksi dan kelangkaan maka telur kalkun dijual dengan harga mencapai 42 ribu per telur.
Harga tersebut bisa digunakan untuk membeli telur ayam dan mendapatkan sekitar dua lusin telur.
Baca Juga: Mengandung Kolin dan Vitamin, Ini 6 Khasiat Konsumsi Telur Bebek, Cegah Penyakit Kardiovaskular
Salah satu manfaat telur kalkun adalah kandungan protein yang melimpah.
Kandungan protein tersebut bermanfaat untuk meregenerasi sel-sel tubuh.
Itulah informasi tentang telur kalkun yang jarang dikonsumsi untuk menu makanan sehari-hari.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar