Sang ibu setuju untuk hidup bersama dengan Kweiya dan laki-laki tua, sampai akhirnya keduanya melahirkan beberapa adik untuk Kweiya.
Namun, ternyata adik-adik Kweiya merasa iri dan berusaha untuk mencelakai sang kakak.
Hal itu mendorong Kweiya bersembunyi dan menghindar dari upaya jahat adik-adiknya, Kweiya lalu bersembunyi di sudut rumah sambil memintal tali dari kulit pohon genemo.
Sang ibu yang mengetahui nasib sang anak sulungnya lalu berusaha memanggil keluar sang anak, namun yang muncul adalah seekor burung ajaib yang punya surai ekor yang sangat indah.
Sang ibu menangis menyadari bahwa sang anak sudah berubah menjadi burung.
Baca Juga: Membaca Dongeng Puteri Sejati, Cerita Rakyat dari Prancis #MendongenguntukCerdas
Ternyata Kweiya juga membuatkan pintalan untuk sang ibu sehingga sang ibu bisa berubah menjadi burung bersamanya.
Kejadian itu membuat adik-adik Kweiya merasa bersedih dan saling menyalahkan atas kepergian sang ibu dan kakaknya.
Mereka lalu saling melempar satu sama lain dengan abu dari tungku perapian yang merubah mereka menjadi burung-burung.
Sang ayah yang melihat anak-anak dan istrinya merubah warna bulunya supaya enggak mencolok supaya tak diburu orang.
Namun, hal itu enggak diindahkan sehingga sang ayah memutuskan untuk menceburkan diri ke laut dan berubah menjadi penguasa laut.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar