GridKids.id - Kids, kamu pasti enggak asing dengan lagu "Nenek Moyangku" ciptaan Ibu Sud.
Lagu itu menceritakan tentang nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan seorang pelaut tangguh yang pemberani.
Tapi, benarkah nenek moyang orang Indonesia adalah seorang pelaut?
Lagu itu enggak sekedar karangan atau imajinasi saja, lo, melainkan sebuah fakta yang didukung oleh banyak teori dan bukti sejarah di baliknya.
Seperti yang sudah diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah mencapai 1.904.569 kilometer persegi.
Letak geografi Indonesia diapit oleh dua Samudera besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Wilayah Indonesia juga terdiri dari lima kepulauan besar yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua hingga belasan ribu pulau-pulau kecil lainnya.
Wilayah geografis yang terdiri dari banyak sekali pulau membuat mata pencaharian masyarakat nusantara pada masa lalu mayoritas adalah pelaut.
Bahkan pada abad ke 16 dan 17, mata pencaharian sebagai nelayan sama bergengsinya dengan profesi dokter saat ini. Lalu, apakah yang membuat tren kehidupan maritim semakin tergeser saat ini?
Baca Juga: Mengisi Pokok Pikiran Teks Bacaan Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris, Kelas 5 SD Tema 5
Alasan Tren Budaya Maritim Nusantara Mengalami Kemunduran
Kedatangan bangsa asing ke wilayah nusantara perlahan mulai menggeser kebudayaan dan pola kehidupan masyarakat nusantara.
Kehidupan masyarakat nusantara yang awalnya berpusat di pinggir pantai dan pelabuhan lalu mulai berpindah ke tengah atau pedalaman.
Hal inilah yang membuat identitas masyarakat maritim sebagai pelaut mulai terkikis dan semakin jarang ditemukan.
Jika sebelumnya menjadi seorang pelaut adalah mata pencaharian yang banyak dinikmati, perubahan dan pengaruh kedatangan orang Barat merubah hal itu.
Bangsa Barat aktif berupaya melakukan monopoli perdagangan menyebabkan kemunduran bagi budaya maritim nusantara.
Nenek moyang orang Indonesia juga bukan tipe masyarakat yang suka meninggalkan catatan perjalanan.
Namun, hal itu bisa ditelusuri berdasar sejarah lisan maupun percampuran bahasa atau budaya yang terjadi di tempat yang jauh letaknya dari kawasan nusantara.
Meski semakin pudar, budaya maritim adalah budaya yang begitu lekat dengan masyarakat nusantara.
Baca Juga: Materi Sejarah Indonesia Kelas 10: Mengapa Sriwijaya Disebut Kerajaan Maritim?
Maritim Indonesi Pernah Berjaya
Hal itu mungkin enggak tercatat dengan jelas seperti catatan perjalanan orang asing yang singgah ke wilayah nusantara.
Namun, catatan dan kesaksian bangsa asing membuktikan bahwa budaya maritim nusantara pernah sangat megah dan berjaya.
Menurut Bapak Adrian B. Lapian dalam bukunya yang berjudul Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17 terbitan Komunitas Bambu, beberapa bukti catatan asing dari pendatang Portugis yang menceritakan kehandalan nenek moyang kita di bidang kelautan.
Para mualim disebut begitu handal ketika memandu bangsa Barat untuk menyusun petunjuk berlayar di lautan.
Sebuah roteiros (petunjuk-petunjuk dalam berlayar) disusun oleh Francisco Rodriguez berdasar arahan nenek moyang kita yang mengetahui dan berpengalaman dalam pelayaran ke berbagai kawasan nusantara.
Selain itu, pernah juga dibuat sebuah peta bertuliskan huruf aksara Jawa kepada seorang Raja di Eropa.
Nah, dari uraian di atas kamu jadi tahu bahwa pada masa lampau nenek moyang kita adalah seorang pelaut yang handal dan dikagumi kepandaiannya di lautan.
Uraian di atas mengajakmu supaya enggak melupakan jati diri bangsa ini sebagai bangsa maritim dan bangsa bahari, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | lipi.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar