4. Memicu Malnutrisi
Salah satu bahaya jika kamu terbiasa makan permen berlebihan adalah risiko malnutrisi.
Ternyata malnutrisi enggak selalu membuat seseorang tampak kekurangan berat badan saja, lo. Seseorang bisa terlihat punya berat badan normal namun sebenarnya mengalami malnutrisi.
Kondisi ini bisa terjadi ketika anak enggak memeroleh nutrisi yang cukup dalam makanan yang dikonsumsinya sehari-hari.
Ketika seorang anak punya kebiasaan makan permen berlebihan, anak akan cepat merasa kenyang dan membuatnya jadi susah makan.
Kondisi ini jika terus menerus terjadi akan berpotensi membuat anak kehilangan berbagai nutrisi penting untuk kesehatan tubuhnya.
Baca Juga: Salah Satunya Bibir Kering, Inilah 6 Tanda Tubuh yang Mengalami Kekurangan Nutrisi
5. Mengganggu Tumbuh Kembang Anak
Terlalu banyak konsumsi permen bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
Protein dan lemak sehat diperlukan tubuh anak untuk bisa berkembang dengan sehat dan maksimal.
Jika kamu terlalu kenyang karena makan banyak permen, kamu mungkin akan menolak untuk makan masakan yang sudah dipersiapkan untukmu.
Padahal dari makanan itu kamu akan memeroleh berbagai asupan yang diperlukan untuk mendukung tumbuh kembangmu.
Apabila seorang anak sampai kekurangan protein dan lemak sehat, maka akan terjadi gangguan pada pertumbuhan tulang dan otot, saraf, hingga otak.
Tumbuh kembang yang enggak berjalan maksimal akan membuatmu enggak bisa tumbuh dengan sehat dan wajar.
Hal ini bisa berisiko memicu munculnya berbagai penyakit ketika kamu bertumbuh besar nantinya.
Itulah tadi lima bahaya jika punya kebiasaan terlalu berlebihan makan permen. Tak hanya enggak baik untuk kesehatan gigi, kebiasaan ini juga enggak baik untuk tubuhmu secara menyeluruh.
Meski terkesan sederhana, kamu harus membatasi konsumsi permen supaya enggak berlebih, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
| Source | : | Sehatq.com |
| Penulis | : | Ayu Ma'as |
| Editor | : | Regina Pasys |
Komentar