1. Orang yang tuna netra punya hak yang sama dengan orang lainnya. (Tuna netra = buta)
2. Dokter itu dibebastugaskan karena sudah melakukan malpraktek pada pasiennya. (Dibebastugaskan = dipecat)
3. Orang tua dari tetangga dekat rumahku baru saja berpulang. (Berpulang = meninggal dunia).
4. Nenak yang sudah tua sering pergi ke kamar kecil ketika malam hari (kamar kecil = WC)
5. Kinan menjadi sukarelawan di lembaga swadaya masyarakat yang mengurus anak-anak tuna grahita. (tuna grahita = keterbelakangan mental)
6. Paranormal adalah salah satu jenis profesi yang meski sudah modern masih banyak dicari orang. (Paranormal = dukun)
7. Orang yang tidak menempuh pendidikan akan menjadi tuna aksara. (Tuna aksara = buta huruf)
Baca Juga: Satire dan Sarkasme: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya
8. Akhsan kurang pintar sehingga dia gagal naik kelas sampai dua kali. (Kurang pintar = bodoh)
9. Ibu hamil perlu memerhatikan asupan nutrisinya jika enggak ingin calon bayinya menjadi tuna daksa (tuna daksa = cacat fisik)
10. Rama bekerja sebagai pramuniaga di toserba dekat kompleks rumahnya (Pramuniaga = penjaga toko).
Pertanyaan: |
Apa alasan penggunaan majas eufimisme dalam berkomunikasi? |
Petunjuk, cek lagi page 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar