GridKids.id – Kids, pada liputan khusus kali ini kita akan membahas mengenai sekolah tatap muka atau Pertemuan Tatap Muka (PTM).
Nah, pada artikel ini GridKids melakukan wawancara pada salah satu pengajar di SMP N 4 Donorojo, Pacitan yang bernama Bapak Roynaldi, S.pd.
Bapak Roynaldi merupakan salah satu pengajar di SMP N 4 Donorojo yang mengajar mata pelajaran Seni Budaya khususnya Seni Rupa.
Berkaitan dengan tema liputan khusus kali ini, di SMP N 4 Donorojo sudah melakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) dengan full atau serentak.
Perlu diketahui, sebelumnya sekolah ini melaksanakan pertemuan terbatas, dengan aturan satu hari pertemuan tatap muka dan hari berikutnya melakukan daring.
Menurut Bapak Roynaldi, sekolah tatap muka bergantung pada kebijakan daerah.
Untuk peraturan daerah Pacitan sudah melakukan PTM secara penuh semenjak Desember 2021.
“Untuk semester lalu, dalam satu hari ada empat mata pelajaran dengan pembagian satu jam untuk satu mata pelajaran.
Sementara untuk semester ini sudah bisa 100 persen tatap muka”, tutur Bapak Roynaldi yang diwawancarai pada (21/04).
Baca Juga: Corona Sudah Mereda, Pemerintah Terbitkan Aturan Baru Terkait Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
“Dalam kelas besar seperti 30 anak, PTM terbatas dilakukan secara 50 persen”, tambah Bapak Roynaldi.
Para siswa bisa belajar seperti sebelum adanya pandemi namun masih memperhatikan aturan-aturan atau protokol kesehatan, Kids.
Persiapan Para Siswa dan Pengajar untuk Melaksanakan Tatap Muka
Nah, untuk persyaratan tatap muka, para siswa harus atau diwajibkan sudah divaksinasi, dan menggunakan masker, serta tetap menjalankan protokol kesehatan bahkan hingga saat ini selama di sekolah.
Begitu juga dengan para pengajar yang juga diwajibkan melakukan vaksinasi untuk melakukan pertemuan tatap muka.
Para pengajar di SMP N 4 Donorojo mendampingi para siswa yang melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan virus corona.
Selain persiapan untuk pencegahan virus Corona, para siswa juga beradaptasi dengan pembelajaran yang baru, mengingat sebelumnya dilakukan pembelajaran secara daring.
Dikatakan juga oleh Bapak Roynaldi jika sebelum pembelajaran tatap muka, para siswa yang belajar melalui daring sedikit tertinggal materi pembelajaran.
Para siswa melakukan persiapan dengan adanya perubahan jam pembelajaran.
Baca Juga: Rekomendasi IDAI Mengenai Pembelajaran Tatap Muka di Sejumlah Daerah
Meski bisa dilakukan tentunya para siswa juga melakukan adaptasi dengan perubahan tersebut.
“Adanya time skip selama pandemi dan perubahan metode pembelajaran membuat para siswa sedikit tertinggal,” kata Bapak Roynaldi.
SMP N 4 Donorojo juga sudah menjalankan aturan dari pemerintah daerah Pacitan terkait PTM, Kids.
“Para guru SMP N 4 Donorojo enggak bisa menjalankan PTM 100 persen tanpa adanya perintah atau aturan dari pemerintah maupun kementrian pendidikan”, imbuh Bapak Roynaldi.
Ditambahkan juga oleh Bapak Roynaldi, jika beberapa waktu lalu saat kasus COVID-19 sedang tinggi ada beberapa wali murid yang terpapar COVID-19.
Sehingga untuk pembelajaran di sekolah harus ditunda dan mengikuti aturan dari pemerintah, Kids.
Untuk pencegahannya pertemuan di SMP 4 N Donorojo dibatasi.
Namun, diketahui semenjak diberlakukannya pertemuan tatap muka penuh sejak Desember 2021 hingga kini belum ditemukan kasus terinfeksi COVID-19.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar