Ketika roti dibakar ternyata tercium aroma yang harum dan begitu semerbak.
Inilah yang membuat masyarakat mulai menyantap sajian roti bakar dan mulai menggemarinya.
Aroma harum yang menguar dari roti yang dibakar berasal dari gula yang terkaramelisasi ketika roti dibakar.
Karena punya rasa yang lezat dan cocok di lidah masyarakat, lama-kelamaan roti bakar enggak lagi hanya menggunakan roti sisa melainkan roti baru yang masih segar.
Roti Bakar Masuk ke Indonesia
Masyarakat Indonesia yang mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya, mulai diperkenalkan dengan kebiasaan makan roti orang Belanda sekitar abad 20-an.
Roti bakar disebut dengan toast bread yang namanya diambil dari istilah latin yaitu tostum yang bermakna terbakar.
Pada awal-awal muncul dan dikenal masyarakat, roti bakar hanya dibuat menggunakan mentega saja.
Baca Juga: Enggak Banyak yang Tahu, Ini Alasan Roti Bakar dan Gudeg Banyak Dijual pada Malam Hari
Namun, seiring waktu mulai ditambahi berbagai jenis topping klasik seperti meises cokelat, keju, dan juga susu kental manis.
Tak hanya bercita rasa manis, roti bakar kini sudah beralih memiliki banyak inovasi rasa yang gurih untuk memenuhi selera penikmatnya.
Roti bakar gurih biasanya diberi isian potongan sosis, smoke beef, telur, hingga abon sapi.
Wih, jadi tahu ternyata camilan malam hari favorit kita lahir dari kreativitas masyarakat yang sempat kesulitan pangan di masa lalu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar