Lumba-luma bisa bersiul dengan suara mirip peluit unuk berkomunikasi satu sama lain.
Nada yang dimunculkan khas dan perbedaannya penting karena bisa membedakan pemahaman hewan ini pada lawan bicaranya.
3. Kontak fisik
Ketika lumba-lumba menunjukkan sifat agresif, hewan ini akan membenturkan kepalanya dengan keras sebagai tanda bahwa mereka menangkis atau menolak lumba-lumba pejantan di musim berkembang biaknya.
Sedangkan benturan lembut diartikan sebagai ungkapan kasih sayang mereka.
4. Bahasa Tubuh
Lumba-lumba juga punya beragam bahasa tubuh yang diperlihatkan sebagai caranya berkomunikasi atau mengekspresikan diri.
Hewan ini biasanya akan mengibaskan ekor dan siripnya seolah memukul air, melompat keluar air, hingga saling bertabrakan.
Baca Juga: 8 Hewan Paling Pintar, Ada yang Jago Mengelabui Hingga Bersosialisasi
Lumba-lumba juga sering menggunakan tepukan ekor dan siripnya untuk mengekspresikan keinginan mereka.
Misalnya, ketika mereka butuh makan atau ingin diajak bermain. Gemas sekali ya?
5. Melompat ke luar air
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar