GridKids.id - Kids, apakah pernah mendengar tentang legenda batu menangis?
Kisah legenda ini berkembang di masyarakat Kalimantan Barat, hingga saat ini kebenaran ceritanya masih menjadi perdebatan.
Kamu pasti pernah mendengar cerita tentang anak durhaka pada ibunya yang dikutuk menjadi batu. Yap, Malin Kundang.
Cerita batu menangis sebenarnya agak mengingatkan kita pada nasib malin kundang yang dikutuk menjadi batu karena sudah durhaka.
Lalu, seperti apa sih cerita legenda batu menangis ini? Yuk, sama-sama simak seperti apa kisahnya berikut ini.
Legenda Batu Menangis
Legenda ini menceritakan tentang seorang ibu yang menjanda dan tinggal bersama anak perempuan satu-satunya.
Sang anak dikenal memiliki paras yang cantik tapi berperangai sangat buruk.
Sang anak selalu bermalas-malasan dan enggak pernah membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah sama sekali.
Baca Juga: Membaca Dongeng Puteri Sejati, Cerita Rakyat dari Prancis #MendongenguntukCerdas
Tak hanya malas, si anak juga sangat manja dan keras hati jika sudah menginginkan sesuatu.
Suatu waktu sang anak bahkan meminta ibunya yang sedang sakit untuk mencucikan pakaiannya.
Sang ibu yang kepayahan terpaksa menuruti kemauan sang anak karena diancam akan ditinggalkan oleh sang anak sendirian.
Pada suatu hari, Ibu dan anak ini pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah.
Letak pasar dari rumah cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, sang anak ketika itu mengenakan pakaian yang bagus, sedangkan sang ibu menggunakan pakaian kusut dan membawa keranjang belanja.
Ketika sampai di pasar banyak orang yang terpana menatap kecantikan paras sang anak dan mulai mendekatinya untuk berkenalan.
Para laki-laki yang berkenalan dengannya akan menanyakan siapa wanita paruh baya yang berada di dekat sang anak.
Namun, sang anak menjawab dengan jawaban yang membuat sang ibu sangat sakit hati, dengan mengatakan bahwa sang ibu merupakan pembantunya.
Sang ibu yang sangat sakit hati enggak terima dan berdoa pada Tuhan agar diberi keadilan.
Baca Juga: Pelajaran Hidup dari Dongeng Petualangan Jack dan Pohon Kacang Ajaib #MendongenguntukCerdas
Ternyata doa sang ibu langsung dikabulkan Tuhan, perlahan tubuh sang anak menjadi kaku dan perlahan berubah menjadi batu.
Perubahan itu terjadi perlahan, ketika sudah sampai sebagian tubuhnya berubah jadi batu sang anak menangis dan terus menangis.
Berharap sang ibu memberi pengampunan atas tindakan durhakanya, namun hal itu sudah terlambat.
Tak begitu lama tubuh sang anak berubah sepenuhnya menjadi batu yang tampak seperti orang yang sedang menangis. Dari situlah masyarakat menyebut batu itu sebagai batu menangis.
Nah, Kids, dari kisah legenda batu menangis, kamu bisa mengambil pelajaran penting.
Orang tua adalah sosok yang harus kita hormati dan kita jaga hatinya jangan sampai terluka.
Karena doa orang tua adalah restu dari Tuhan, jika kita menjadi anak yang berbakti maka Tuhan pun akan menyayangi kita karena sudah memuliakan kedua orang tua.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar