GridKids.id - Kids, ketika menyebut siput kamu pasti sadar bahwa hewan yang bergerak dengan sangat lambat ini punya cangkang pelindung?
Siput merupakan hewan yang termasuk dalam filum Mollusca, punya tubuh lunak dan menggunakan perutnya untuk berjalan.
Pernahkah kamu berpikir bagaimana hewan ini bisa memeroleh cangkang yang jadi rumahnya itu?
Ternyata siput melalui sebuah proses bernama biomineralisasi yaitu proses yang dilakukan organisme hidup untuk memroduksi mineral untuk mengeraskan jaringan tubuhnya.
Pada tubuh siput terdapat kelenjar cangkang yang bisa mengeluarkan matriks organ protein, karbohidrat, dan lipid yang membentuk dasar bagian cangkang.
Mineral dalam cangkang siput terbuat dari senyawa kalsium karbonat sebesar 95-99% dari berat cangkang keseluruhan.
Uniknya cangang siput akan terbentuk searah jarum jam, lo, Kids. Hal ini disebabkan karena hewan ini punya kecenderungan fisik ke arah kanan ketimbang ke arah kiri.
Inilah yang memengaruhi bentuk cangkang searah jarum jam, mengikuti gerakan mereka.
Cangkang siput yang melingkar pada tubuh hewan ini memiliki efek rendah pada gravitasi sehingga lebih efisien untuk dibawa ke mana hewan ini pergi sekaligus bisa berfungsi sebagai pelindungnya juga dari predator.
Baca Juga: 5 Binatang Paling Lambat di Dunia, dari Koala hingga Kungkang
Proses pembuatan cangkang pada siput
Cangkang mulai diproses sejak sebelum siput berkembang pada tahapan larva.
Kelenjar cangkang yang terdapat pada bagian keras tubuh, yang juga tempat semua organ kehidupan siput tersimpan.
Lapisan molekur organik lalu disekresi atau dikeluarkan menjadi periostracum. Lapisan ini nanti akan jadi alas tempat siput melakukan proses biomineralisasi.
Ketika siput mulai proses tumbuhnya cangkangnya akan mulai berputar membentuk kubah di bagian dalamnya.
Siput memeroleh bahan untuk proses pembentukan cangkang dari air dan makanan yang mereka makan.
Kalsium yang diperoleh dari air yang berada di sekitarnya, tepatnya air yang ada di dalam tanah.
Itulah kenapa hewan ini suka berada di dalam tanah yang basah dan lembab dan banyak ditemukan ketika musim penghujan.
Selain kalsium, siput juga membutuhkan karbon dan hidrogen yang diperoleh dari air dan makanan yang dikonsumsinya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar