GridKids.id - Sosial media merupakan wadah berekspresi generasi masa kini.
Kamu pun pasti sudah enggak asing lagi dengan sarana komunikasi yang satu ini, atau mungkin kamu bahkan sudah memiliki akunmu sendiri.
Cukup banyak anak-anak yang masih sangat kecil sudah memiliki akun sosial medianya sendiri, meskipun ada aturan aplikasi yang mengharuskan seseorang sudah cukup umur untuk bisa mengakses media sosial.
Inilah kenapa penggunaan sosial media oleh anak-anak perlu dipantau ketat oleh orang tua, nih, Kids.
Beberapa sosial media yang banyak digunakan masyarakat Indonesia, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter menetapkan batas minimal usia untuk penggunanya yaitu 13 tahun.
Nah, kali ini kamu akan diajak untuk membahas tentang pengaruh penggunaan sosial media pada anak-anak bersama dengan Kak Fathin Rohmah Nur Wahidah, M.Psi, Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Dalam sesi wawancara yang dilakukan via telepon pada Rabu (23/3/2022), Kak Fathin mengungkapkan tentang pandangannya terkait sosial media dan pengaruhnya untuk anak-anak. Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini, ya.
Tren Penggunaan Sosial Media Saat Ini
Menurut Kak Fathin, penggunaan sosial media enggak hanya punya dampak plus minus untuk anak-anak, tapi juga berlaku bagi semua usia.
Baca Juga: Marak Di Sosial Media, Apa Bahaya Self Diagnosis Kesehatan Mental? #AkuBacaAkuTahu
Tiap individu punya kesempatan yang sama untuk memanfaatkan sosial media untuk memudahkan komunikasi dan berbagai kegiatan sehari-harinya.
Namun, kenyataannya terkadang ketika sudah terlalu bergantung pada akses sosial media, seseorang bisa berakhir kecanduan dan sulit melepaskan diri dari dorongan untuk terus menggunakan atau mengaksesnya.
Hal ini tentunya perlu disadari lebih dini supaya enggak membawa kerugian terhadap kesehatan mental dan diri seseorang.
Jika terlalu banyak menghabiskan waktu dengan sosial media, bisa menyebabkan seseorang jadi enggak produktif dan mudah kehilangan fokus.
Amankah Jika Anak-Anak Bermain Sosial Media?
Sosial media punya efek yang signifikan khususnya generasi muda, sehingga perlu peran orang tua untuk mengarahkan anak-anak dalam menggunakannya.
Anak-anak pada dasarnya belum punya kemampuan kognitif dan kedewasaan dalam mencerna sesuatu. Menurut Kak Fathin, kedewasaan anak dipengaruhi oleh perbedaan pola asuh yang diberikan oleh masing-masing keluarga.
Tentu enggak bisa disamakan bahwa semua anak pasti enggak punya kedewasaan, ya, karena ada juga anak-anak yang matang secara emosional dan pemikiran.
Tapi, umumnya anak-anak masih belum memiliki kematangan berpikir sehingga akan cukup berisiko untuk mengakses sosial media secara personal.
Baca Juga: Inilah Tanda-Tanda Seseorang Kecanduan Sosial Media, Kamu Termasuk Salah Satunya?
Dampak Penggunaan Sosial Media untuk Anak-Anak
Tren sosial media menggambarkan tentang bagaimana cara seorang anak dibesarkan.
Bagaimana seorang anak memanfaatkan sosial media juga bisa mencerminkan seperti apa orang tua memantau kegiatan anak-anaknya.
Namun, sejauh yang bisa diamati penggunaan sosial media untuk anak-anak memiliki banyak risiko yang perlu diwaspadai.
Karakter anak-anak yang masih penuh rasa ingin tahu dan belum memiliki filter yang maksimal bisa menjadi faktor yang rentan.
Sosial media dipenuhi dengan segala bentuk informasi enggak terbatas memungkinkan terjadi persilangan nilai yang bisa membuat anak kebingungan dan kehilangan pegangannya.
Banyak konten atau muatan yang berpotensi memengaruhi perkembangan psikis dan kepribadian anak.
Sehingga perlu bimbingan orang tua dan arahan supaya anak bisa bijak dalam mengakses sosial media sesuai dengan kebutuhannya.
Peran orang dewasa dalam mengarahkan anak-anak kepada hal-hal baik yang patut ditiru akan berpengaruh pada kebaikan anak di masa depan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar