GridKids.id - Kids, beberapa orang memiliki kegemaran dalam menata dan merawat tanaman hias.
Bentuk dan warnanya yang beragam dan cantik dianggap bisa melengkapi dekorasi rumah supaya lebih nyaman dan terlihat asri.
Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa tanaman cantik yang punya racun yang mematikan?
Nah, kali ini kamu akan diajak untuk melihat tanaman apa saja yang termasuk dalam daftarnya. Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah in!
1. Dieffenbachia
Dieffenbachia atau daun bahagia merupakan tanaman hias populer yang sering ditanam di pekarangan rumah untuk menambah kesan asri.
Namun, getah yang terdapat pada daun dan batangnya tinggi kandungan kalsium oksalat yang bisa menimbulkan rasa gatal pada kulit hingga kejang pada lidah dan bibir orang yang menyentuhnya.
Meski kemungkinannya sangat kecil, getah tanaman ini bisa menyebabkan syok, gangguan pernapasan hingga kematian.
Jika racunnya sampai terkena mata maka bisa membahayakan kornea mata seseorang.
Baca Juga: Salah Satunya Honeysuckle, Ini 5 Tanaman Herbal yang Ampuh Mengatasi Migrain
2. White Snakeroot
Sekilas tanaman ini terlihat cantik karena memiliki banyak bunga putih berukuran kecil.
Namun, tanaman ini bisa berbahaya karena kandungan racun tremetol di dalamnya.
Jika sampai dikonsumsi hewan maka tubuh hewan akan terkontaminasi tremetol.
Dan itu akan berisiko pada manusia jika sampai mengonsumsi hewan yang sudah terkontaminasi racun dari white snakeroot ini.
3. Wolf's Bane
Tanaman yang memiliki warna indigo gelap ini banyak ditemukan tumbuh di pegunungan Eropa Timur dan Tengah.
Racun yang terkandung di dalamnya bernama alkaloid pseudaconitine yang jika dikonsumsi dalam takaran 20-40 ml bisa mengakibatkan kematian.
Gejala keracunan wolf's bane seperti merasa mual, muntah, hingga diare.
Baca Juga: Berfungsi Lebih, Ini Sederet Tanaman yang Bisa Menjernihkan Air Kolam di Rumah
Lalu gejala lain yang mengikutinya seperti kesemutan, mati rasa, hingga sensasi terbakar di mulut, wajah, hingga perut.
Itulah kenapa seseorang harus menggunakan sarung tangan ketika memetik daun tanaman ini untuk mengurangi risiko keracunan Wolf's bane.
4. Oleander
Tanaman ini dikenal juga dengan bunga jepun, warna merah muda pada bunganya membuat bunga tanaman ini cocok jadi tanaman hias.
Namun, meski indah semua bagian dari tanaman ini memiliki racun mematikan. Satu daunnya disebut bisa membunuh orang dewasa.
Racunnya bisa menyebabkan gejala muntah, diare, gangguan saraf pusat, hingga serangan jantung.
5. Water Hemlock
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Cicuta maculata ini disebut sebagai tanaman mematikan dari Amerika Utara.
Racunnya tersimpan pada akar yang jika dikonsumsi bisa menyebabkan gejala yang fatal seperti kejang hingga kematian. Tanaman inilah yang dikisahkan membunuh filsuf termashyur, Socrates.
Baca Juga: Memberi Kesan Alami, Ketahui 4 Jenis Tanaman yang Cocok Diletakkan di Akuarium
Seluruh tanaman ini mengandung alkaloids yang bisa berdampak pada fungsi impuls syaraf otot pusat dan bisa mengganggu kesehatan pernapasan.
Kulit manusia akan menunjukkan reaksi hanya dengan menyentuh tanaman ini.
6. Deadly Nightshade
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Atropa belladona yang banyak ditemukan tumbuh di Asia bagian Timur, Eropa, hingga Afrika Utara.
Semua bagian tanamannya mengandung alkaloid tropane, daun menjadi bagian paling mematikan dari tanaman ini.
Gejala yang muncul pada orang yang keracunan tanaman ini, seperti sesak napas, halusinasi, sakit kepala, hilang keseimbangan, hingga gangguan fungsi jantung.
7. Beach Apple
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Hippomane Mancinella ini ditemukan di kawasan Amerika Tengah dan dalam bahasa Spanyol disebut sebagai pohon kematian.
Jika ada orang yang memakan buahnya maka bisa berakibat fatal yaitu kematian.
Bentuknya mirip apel kecil, namun getah tanaman atau pohon ini bisa membuat kulit yang tersentuh jadi melepuh.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,klikdokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar