2. Kasus Deltacron jarang terjadi
Meski sudah ditemukan di beberapa negara, kasus positif karena varian Deltacron masih jarang ditemukan.
Beberapa ahli menduga kasus rekombinasi Deltacron enggak menimbulkan gejala atau dampak yang signifikan.
Peneliti mengungkap bahwa masyarakat enggak perlu khawatir dengan kemunculan varian Deltacron.
Varian ini masih jarang terjadi, sehingga sebenarnya Deltacron belum bisa disebut sebagai varian.
Karena kasus penularan yang disebutkan virus bisa disebut sebagai varian jika kasus yang ditimbulkan cukup besar dan spesifik.
Sedangkan hingga saat ini menurut data yang tercatat kasus positif yang disebabkan oleh Deltacron belum memenuhi ketentuan itu.
Baca Juga: WHO Mengonfirmasi Adanya Temuan COVID-19 Varian Deltacron, Begini Penjelasannya
3. Tak berpotensi menimbulkan gelombang
Meski sudah terkonfirmasi di beberapa negara namun WHO belum mencatat adanya perubahan yang signifikan terkait persebaran virus COVID-19.
Tingkat keparahan pasien COVID-19 masih didominasi oleh varian Omicron yang masih ditemukan di tengah masyarakat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar