GridKids.id - Manusia merupakan makhluk sosial yang enggak bisa hidup sendiri tanpa bantuan atau berinteraksi dengan orang lain.
Sikap tolong menolong dan dorongan untuk selalu membantu orang lain dikenal dengan istilah altruisme.
Altruisme merupakan kebalikan dari sifat egois dalam diri manusia yang selalu cenderung mementingkan diri sendiri.
Pelaku altruisme disebut dengan altruis, yang biasanya melakukan kebaikan karena punya ketulusan dan tanpa pamrih dalam dirinya.
Punya dorongan altruisme tentunya punya dampak positif bagi relasi kehidupan seseorang, tapi enggak jarang ada beberapa dampak buruk jika hal ini dilakukan secara berlebihan.
Hal ini dikaitkan dengan naluri bertahan hidup yang kadang teralihkan karena merasa harus memenuhi dorongan untuk selalu menolong orang lain.
Jika sikap altruisme enggak dikendalikan, dorongan ini malah bisa membawa dampak buruk untuk seseorang dan orang-orang yang ada di dekatnya.
Contohnya seseorang ingin menolong seseorang yang tenggelam padahal dirinya sendiri enggak pandai berenang.
Hal ini malah bisa menyebabkan dua kerugian, si korban tenggelam enggak bisa diselamatkan dan orang yang ingin menolongnya juga ikut jadi korban.
Baca Juga: Tak Hanya Bisa Membantu Orang Lain, Inilah 4 Manfaat Mengajarkan Anak Sikap Gemar Menolong
Ada beberapa teori di balik sikap altruisme yang dimiliki seseorang, di antaranya:
1. Teori Evolusi
Hal ini didasari ketika pada masa lalu seleksi alam adalah salah satu cara bertahan hidup dan mempertahankan eksistensinya.
Tiap spesies berusaha untuk menolong sesama anggota kelompoknya, hal ini dianggap sebagai mekanisme pertahanan yang menyisa dalam diri manusia.
2. Teori Lingkungan
Sebuah studi menunjukkan interaksi dan hubungan baik dalam sebuah lingkungan punya pengaruh besar dalam mendorong seseorang bertindak altruisme pada orang-orang yang ada dalam lingkungan tempatnya tinggal.
3. Teori norma sosial
Ketika seseorang bertindak secara altruisme, nilainya dalam masyarakat akan meningkat.
Hal ini membuat mereka jadi menarik perhatian dan terlihat lebih ramah untuk diajak berkawan atau bersosialisasi.
Baca Juga: Karakter Kepribadian Plegmatis, Punya Empati Tinggi dan Gemar Menolong Orang Lain #AkuBacaAkuTahu
4. Teori Penghargaan
Altruisme enggak menghasilkan imbalan atau penghargaan namun dalam alam bawah sadar manusia ada sebuah imbalan berupa perasaan senang atau bahagia dan puas pada diri sendiri.
Perasaan inilah yang terus mendorong seseorang bersikap altruisme, hal ini juga bisa mendorong seseorang melepaskan perasaan negatif dalam dirinya.
Jika keinginan untuk terus menolong orang lain kadang membawa kamu pada kerugian atau hal-hal enggak menyenangkan, kamu perlu mempertimbangkan untuk mulai mencoba merubah pola pikirmu, nih, Kids.
Dari semua hal yang harus dijaga di dunia ini, jangan pernah lupa untuk menjaga diri sendiri, karena diri kita juga enggak kalah penting.
Perlu diingat bahwa enggak ada yang bisa menjaga diri kita lebih baik daripada diri kita sendiri.
Baca Juga: Pengertian Tolong Menolong dan Pengaruhnya untuk Generasi Muda, Pkn Kelas VII SMP
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar