GridKids.id - Manusia merupakan makhluk sosial yang enggak bisa hidup sendiri tanpa bantuan atau berinteraksi dengan orang lain.
Sikap tolong menolong dan dorongan untuk selalu membantu orang lain dikenal dengan istilah altruisme.
Altruisme merupakan kebalikan dari sifat egois dalam diri manusia yang selalu cenderung mementingkan diri sendiri.
Pelaku altruisme disebut dengan altruis, yang biasanya melakukan kebaikan karena punya ketulusan dan tanpa pamrih dalam dirinya.
Punya dorongan altruisme tentunya punya dampak positif bagi relasi kehidupan seseorang, tapi enggak jarang ada beberapa dampak buruk jika hal ini dilakukan secara berlebihan.
Hal ini dikaitkan dengan naluri bertahan hidup yang kadang teralihkan karena merasa harus memenuhi dorongan untuk selalu menolong orang lain.
Jika sikap altruisme enggak dikendalikan, dorongan ini malah bisa membawa dampak buruk untuk seseorang dan orang-orang yang ada di dekatnya.
Contohnya seseorang ingin menolong seseorang yang tenggelam padahal dirinya sendiri enggak pandai berenang.
Hal ini malah bisa menyebabkan dua kerugian, si korban tenggelam enggak bisa diselamatkan dan orang yang ingin menolongnya juga ikut jadi korban.
Baca Juga: Tak Hanya Bisa Membantu Orang Lain, Inilah 4 Manfaat Mengajarkan Anak Sikap Gemar Menolong
Ada beberapa teori di balik sikap altruisme yang dimiliki seseorang, di antaranya:
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar