GridKids.id - Sebuah roket akan menabrak Bulan pada awal Maret 2022.
Sebelumnya, roket ini diperkirakan merupakan Falcon 9 milik SpaceX yang sudah terombang-ambing di angkasa selama 7 tahun.
Roket ini meluncurkan Deep Space Climate Observatory (DSCOVR), yang berfungsi untuk mempelajari Bumi dan cuaca luar angkasa.
Sejak meluncur, roket sudah ditarik oleh gaya gravitasi yang berbeda dari Bumi, Bulan dan Matahari. Hal ini membuat jalurnya jadi kacau.
Nah, setelah menyelesaikan misinya, roket tersebut enggak punya cukup bahan bakar untuk kembali ke Bumi.
Falcon 9 pun tetap berada di luar angkasa.
Roket itu lalu bergabung dengan jutaan potongan sampah luar angkasa lainnya.
Yap! Selain Facon 9, banyak mesin lain yang dibuang di luar angkasa setelah menyelesaikan misi tanpa energi cukup untuk kembali ke Bumi.
Namun, para ahli mengoreksi kalau roket tersebut bukanlah Falcon 9, tapi Long March 3C milik China.
Baca Juga: Roket SpaceX akan Tabrak Bulan Setelah 7 Tahun Jadi Sampah Luar Angkasa, Apa Akibatnya?
Roket ini merupakan bagian dari misi Chang'e 5-T1 menuju ke Bulan pada Oktober 2014 lalu.
Long March 3C adalah pesawat luar angkasa pendahulu dari misi Chang'e 5, yang melakukan pengembalian sampel robot ke bulan di tahun 2020.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar