GridKids.id - Pada Februari 2015, SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 ke angkasa.
Sama seperti roket-roket lainnya, Falcon 9 punya misi khusus, yaitu untuk mengirim satelit dalam perjalanan jutaan mil.
Roket ini meluncurkan Deep Space Climate Observatory (DSCOVR), yang berfungsi untuk mempelajari Bumi dan cuaca luar angkasa.
Sejak meluncur, roket sudah ditarik oleh gaya gravitasi yang berbeda dari Bumi, Bulan dan Matahari. Hal ini membuat jalurnya jadi kacau.
Sampah Luar Angkasa
Nah, setelah menyelesaikan misinya, roket tersebut enggak punya cukup bahan bakar untuk kembali ke Bumi.
Falcon 9 pun tetap berada di luar angkasa.
Roket itu lalu bergabung dengan jutaan potongan sampah luar angkasa lainnya.
Yap! Selain Facon 9, banyak mesin lain yang dibuang di luar angkasa setelah menyelesaikan misi tanpa energi cukup untuk kembali ke Bumi.
Baca Juga: Luncurkan 4 Astronot ke ISS, Misi NASA Kali Ini Sukses Catatkan Sejarah Baru, Apa Itu?
Menabrak Bulan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar