Sebuah penelitian dengan pasien bergejala COVID-19 lama yang diminta mengendarai sepeda menunjukkan bahwa ada pengaruh pada cara kerja jantung dan paru-paru mereka.
Percobaan itu menunjukan cara kerja otot-otot mereka bisa mengekstraksi sebagain besar jumlah oksigen normal dari pembuluh darah kecil ketika mengayuh sepeda.
Ini menjadi indikasi adanya masalah pada sistem darah sehingga menganggu aliran oksigen ke otot atau jaringan tubuh lainnya.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya peradangan kronis yang merusak serabut saraf yang bertugas mengatur sirkulasi oksigen dalam pembuluh darah.
2. Sistem imunitas tubuh
Orang yang sudah pernah terinfeksi COVID-19 akan lebih mudah sakit karena sistem imunitasnya menjadi terganggu setelah terpapar.
Hal ini dianggap sebagai bentuk perlawanan tubuh untuk melawan sisa-sisa virus yang tersisa dan sudah menyebar luas.
Selain itu, muncul dugaan bahwa long COVID berpengaruh pada sistem imunitas tubuh karena virus ini memicu respon autoimun bertahan lama dan bersifat merusak pertahanan tubuh itu sendiri.
Baca Juga: Benarkah Vaksinasi Bisa Turunkan Risiko Alami Long COVID? Begini Penjelasannya
3. Otak
Kondisi long COVID bisa berdampak pada gangguan fungsi kognitif otak dan menyebabkan penurunan atensi atau perhatian, hingga daya ingat seseorang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar