GridKids.id - Pandemi COVID-19 di Indonesia masih tinggi, terlebih masuknya varian Omicron.
Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Enggak hanya itu, pemerintah juga mengencarkan vaksin booster untuk masyarakat.
Di sisi lain, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban meminta, masyarakat menggunakan masker N95 dan KN95.
Hal ini bertujuan agar kita terhindar dari penularan virus corona, khususnya varian Omicron.
“Jangan masker kain. Beberapa kajian membuktikan masker kain tidak menolong, jadi kita lebih baik gunakan masker N95 atau KN95,” ujar Zubairi, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, (17/2/2022).
Bahkan peningkatan kasus Omicron sudah melampaui rekor kasus harian pada gelombang kedua COVID-19 akibat varian Delta.
Lantas, masker manakah yang lebih ampuh untuk cegah Omicron? Masker N95, KN95, masker bedah, atau masker kain?
Baca Juga: Epidemiolog Prediksi Puncak Gelombang Omicron di Indonesia, Begini Penjelasannya
Jenis Masker Medis
Penjelasan Kemenkes Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ibu Siti Nadia Tarmizi mengatakan, semua jenis masker medis baik untuk pencegahan varian Omicron, selama digunakan sesuai aturan.
Masker medis yang dimaksud, antara lain masker N95, KN95, dan masker bedah.
Namun, khusus untuk masker bedah atau masker medis biasa, Ibu Nadia menganjurkan, pemakaian dobel pada saat laju penularan sedang tinggi.
“Semua masker medis baik selama dipakai sesuai aturan. Kalau masker medis biasa, dianjurkan untuk dobel pada saat laju penularan tinggi,” ujar Nadia, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com (18/2/2022).
Senada dengan Zubairi, Nadia juga tidak menganjurkan penggunaan masker kain saja.
Melainkan, harus merangkapnya dengan masker bedah atau masker medis. Hal itu dilakukan agar sistem penyaringan lebih terjamin dan memberikan proteksi yang lebih baik
Kuncinya adalah pakai dengan benar Masker N95 dan KN95, menurut Nadia, memiliki lapisan yang lebih banyak, sehingga memiliki tingkat penyaringan yang lebih untuk partikel kecil sekalipun.
Namun, jika tidak digunakan dengan benar, masker N95 dan KN95 tidak akan memberikan proteksi.
Baca Juga: Ditemukan Kasus Pertama Varian Omicron Menginfeksi Rusa Berekor Putih, Begini Penjelasannya
“Masker N95 dan KN95 memiliki lapisan yang lebih banyak, pasti akan memiliki tingkat penyaringan yg lebih untuk partikel yang kecil. Tetapi kalau tidak pakai dengan benar, ya tidak memberikan proteksi juga,” terangnya.
Dilansir dari laman resmi Covid-19, cara menggunakan masker yang benar adalah menekan bagian atas masker agar mengikuti bentuk hidung dan menariknya ke bawah dagu.
Baik menggunakan masker N95, KN95, maupun masker dobel, selalu pastikan juga bagian kanan dan kiri tertutup dengan sempurna.
Tingkat perlindungan tiap jenis masker
Menilik dari tingkat perlindungan yang diberikan, sebagaimana dilansir dari Kompas.com (14/1/2022), masker N95 dan KN95 yang dipakai dengan benar dapat menyaring hingga 95 persen partikel di udara.
Berbeda dengan masker bedah yang menurut studi JAMA Internal Medicine 2020, memberikan filtrasi yang jauh lebih sedikit, yakni 56,1 persen.
Apalagi masker kain yang memberikan penyaringan paling sedikit di antara semua jenis masker, sekitar 51,4 persen.
Sementara jika masker bedah dan masker kain dirangkap, maka akan memberikan perlindungan sekitar 85,4 persen.
Baca Juga: Hanya dengan Konsumsi Bawang Putih, Ternyata Ampuh Atasi Berbagai Penyakit Ini
(Penulis: Diva Lufiana)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar