GridKids.id - Saat ini, COVID-19 varian Omicron semakin menyebar di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Semakin banyak masyarakat yang terinfeksi, makin banyak juga informasi yang beredar. Namun sayangnya, enggak semua informasi tersebut benar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun merangkum beberapa mitos dan fakta terkait varian Omicron.
1. Mitos: Omicron hanya menyebabkan penyakit ringan.
Fakta: Omicron terlihat tak terlalu parah dibandingkan varian Delta, tapi tetap tak boleh dianggap ringan.
Penjelasan: Sejumlah negara menunjukkan tingkat keparahan infeksi dari COVID-19 varian Omicron pada populasinya lebih rendah dibandingkan varian Delta.
Namun, hal tersebut sebagian besar diamati di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.
Tingkat rawat inap dan kematian yang relatif lebih rendah sejauh ini mayoritas dikarenakan vaksinasi, terutama kelompok rentan.
Sehingga, terlalu dini mengatakan dampak COVID-19 varian Omicron pada negara-negara dengan penyerapan vaksinasi yang lebih rendah dan pada kelompok paling rentan.
Baca Juga: Cek Faktanya, Ini 3 Mitos tentang Vaksin COVID-19 yang Sebaiknya Enggak Lagi Dipercaya
2. Mitos: Orang yang tak divaksinasi tak akan sakit parah akibat Omicron.
Fakta: Orang yang tak divaskinasi paling berisiko terpapar Omicron.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar