GridKids.id - Prosa merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sudah ada sejak zaman dahulu di Indonesia.
Prosa terbagi menjadi dua jenis yaitu prosa baru dan yang akan kita bahas kali ini adalah prosa lama.
Prosa lama merupakan jenis prosa yang enggak mengalami atau terkena perubahan karena pengaruh budaya luar atau asing, dan biasanya mudah ditemukan di sekitarmu.
Karangan atau jenis prosa ini umumnya menceritakan tentang beragam cerita fiktif atau rekaan imajinasi pengarang pada zaman dahulu.
Inilah yang membuat karya prosa lama menjadi cerita-cerita yang umumnya dibaca masyarakat sejak kecil dan tertanam sampai mereka dewasa.
Prosa lama berisikan tentang nasihat, pendidikan moral, adat-istiadat, hingga ajaran agama yang disampaikan secara lisan oleh pengarangnya secara turun-temurun.
Ketika itu masyarakat belum mengenal aksara (tulisan) sehingga satu-satunya cara menceritakan atau menarasikan cerita-cerita warisan leluhur itu adalah dengan menyampaikannya secara lisan atau oral stories.
Karena sang pengarang hidup di lingkungan yang masih kental dengan berbagai unsur kebudayaan dan tradisional.
Hal ini memengaruhi penggunaan gaya bahasa dan latar cerita yang berpaku pada budaya istana atau kerajaan.
Baca Juga: Apa Itu Prosa? Ini Penjelasan, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya
Selanjutnya akan dijelaskan tentang karakteristik dan jenis-jenis prosa lama yang perlu kamu ketahui. Simak uraian lengkapnya di bawah ini, ya!
Karakteristik prosa lama
Berbeda dengan puisi yang terikat dengan rima dan baris, prosa enggak memiliki bentuk yang mengikat dalam pembuatannya.
Prosa bebas menggunakan bahasa yang panjang tanpa terikat dengan berbagai aturan yang biasanya ditemukan di karya-karya sastra pada umumnya.
Prosa lama juga dikenal statis karena belum memeroleh pengaruh kebudayaan luar atau asing. Inilah yang membuat penyebaran prosa lama terkesan cukup lambat.
Dari segi keragaman imajinasi, prosa lama lebih kaya akan fantasi yang penggambarannya sangat cocok untuk anak-anak.
Jenis prosa ini memiliki dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik prosa lama terdiri dari tema, penokohan, alur cerita, konflik, klimaks, latar cerita, amanat cerita, dan sudut pandang.
Sedangkan unsur ekstrinsiknya terdiri dari keyakinan, pandangan hidup, psikologi, hingga sikap subjektif pengarangnya.
Baca Juga: Prosa Baru: Pengertian dan Jenis-jenisnya, Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA
Unsur keyakinan yang paling menonjol dalam unsur ekstrinsik mendapat pengaruh kepercayaan agama seperti Hindu-Buddha, dan Islam yang tumbuh di tengah masyarakat ketika itu.
Penulisannya enggak memperhatikan sejarah ataupun latar waktu, sehingga alurnya cukup sulit untuk ditebak dan dipahami.
Prosa lama yang hidup di tengah masyarakat enggak diketahui dibuat oleh siapa atau bersifat anonim dan dianggap sebagai milik bersama oleh masyarakat di suatu daerah.
Jenis-Jenis Prosa lama
1. Hikayat: Prosa lama yang berupa cerita fiktif yang menggambarkan kepahlawanan dan kesaktian tokoh yang menjadi pusat cerita.
2. Tambo: Karya sastra sejarah yang menggambarkan silsilah keturunan raja, adat-istiadat, asal-usul suatu bangsa, aktivitas sehari-hari, nilai-nilai hingga norma dan sistem pemerintahan yang melekat pada budaya masyarakat di Minangkabau, Sumatera Barat.
3. Kisah: Cerita tentang kejadian dalam kehidupan seseorang, tapi bisa juga menggambarkan petualan sekelompok orang yang sedang menempuh sebuah perjalanan.
4. Dongeng: Cerita fiktif dengan imajinasi pengarang yang sangat tinggi dan unik yang enggak pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Fabel: Dongeng yang mengisahkan perilaku manusia dengan penggambaran tokohnya lewat hewan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Cerita Fiksi yang Ada di Dalam Dongeng, Kelas 6 SD
6. Mitos: Dongeng yang menceritakan suatu tokoh atau benda yang berhubungan dengan hal-hal gaib.
7. Legenda: Cerita dongeng yang menggambarkan asal-usul suatu tempat.
8. Sage: Dongeng yang menceritakan tentang perjuangan dan kesaktian seorang tokoh pahlawan.
9. Parabel: Cerita fiktif yang amanatnya bertujuan untuk menyampaikan pesan berupa nilai-nilai kehidupan, dan kebenaran yang coba disampaikan di dalamnya merupakan sesuatu yang bersifat universal untuk para pembacanya.
10. Dongeng Jenaka: Cerita hiburan yang berkembang di dalam masyarakat dan biasanya menceritakan tentang kemustahilan atau kebodohan dari tokoh utamanya.
11. Cerita Berbingkai: Sering disebut sebagai clock stories yang dipahami sebagai cerita dalam cerita.
Jenis cerita ini banyak dipengaruhi budaya Islam karena termasuk dalam sastra Melayu yang dibawa oleh orang-orang Arab Persia pada masa itu.
Nah, Kids, itulah pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis dari prosa lama yang perlu kamu ketahui. Meski enggak selalu mengetahui jenisnya, kamu mungkin tumbuh bersama berbagai jenis prosa lama, ya.
Kisah-kisah mengesankan dan penuh pesan baik dalam prosa lama disampaikan secara turun-temurun agar amanatnya akan selalu sampai pada generasi-generasi selanjutnya.
Baca Juga: Kisah Legenda Nyi Roro Kidul dari Pantai Selatan, Pernah Tahu?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar