GridKids. id - Kids, jika bicara tentang roti goreng mungkin terlintas jenis kue seperti di donat dalam benakmu.
Selain donat, salah satu jenis roti goreng yang populer di Indonesia adalah cakwe.
Roti ini memiliki cita rasa yang gurih dan bisa dinikmati dengan cocolan saus atau disantap bersama bubur gurih yang hangat.
Camilan ini disebut lahir karena adanya pergolakan dan taktik politik di Tiongkok pada masa lampau.
Jadi penasaran seperti apa cerita sejarah dari sajian ini, ya? Yuk, ikuti uraian penjelasannya di bawah ini, Kids.
Sejarah Cakwe
Di negara asalnya cakwe juga dikenal dengan nama youtiao, sebuah catatan sejarah menyebutkan bahwa cakwe lahir sebagai bentuk protes dari warga China karena kematian seorang jenderal yang dicintai rakyat pada masa masa Dinasti Song.
Dalam dialek Hokkian cakwe berarti hantu yang digoreng, hal ini karena bentuknya yang memanjang dan pipih.
Sajian ini hadir sebagai bentuk protes warga masyarakat atas kematian jenderal Yue Fei yang dikagumi karena memiliki nasionalisme tinggi.
Baca Juga: Sejarah Bacang, Kuliner Khas Tionghoa yang Punya Perayaannya Sendiri
Sang jenderal dihukum mati karena mendapat fitnah dari perdana menteri Dinasti Song, yaitu Qin Hui.
Warga yang mengetahui tentang kecurangan dan ketidakadilan itu hanya bisa menyimpan amarah, karena enggak punya kuasa apapun untuk membalas perbuatan licik sang perdana menteri.
Protes ini lalu muncul dalam bentuk sebuah sajian yang ketika itu cukup baru dan unik.
Sebuah roti dibuat dari tepung beras digoreng dengan bentuk saling memunggunggi sebagai tanda bahwa masyarakat membenci sang perdana menteri Qin Hui dan istrinya.
Tren cakwe ini dimulai oleh seorang penjual makanan bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang ketika itu sedang berusaha menemukan ide makanan yang akan dijual.
Kemarahan rakyat yang sangat besar pada sang perdana menteri ternyata menjadi inspirasi untuk keduanya membuat sajian sebagai bentuk protes.
Cakwe dibuat dengan adonan tepung beras yang ditempelkan seperti stik yang akan mengembang ketika digoreng dalam minyak panas.
Sang penjual biasanya akan menjajakan cakwe sambil meneriakannya dengan Hui Goreng yang bermaksudn mencemooh sang perdana menteri.
Hui goreng lalu sering dipelesetkan dengan istilah gui yang berarti hantu atau setan, istilah tersebut biasa digambarkan sebagai cerminan sifat buruk yang dimiliki seseorang.
Baca Juga: Jadi Sarapan Favorit, Begini Sejarah Bubur Ayam yang Berasal dari Tiongkok
Perkembangan Cakwe
Cakwe semakin populer dan banyak digemari oleh warga China kala itu.
Bahan yang diperlukan untuk membuat sajian ini juga sangat sederhana, yaitu dengan mencampurkan tepung terigu dengan tepung beras yang ditambahkan dengan air.
Untuk menambahkan rasa biasanya akan ditambahkan garam, pengembang atau soda kue, dan minyak sayur.
Semua bahan itu dicampur dan diuleni sampai kalis dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian ditumpuk dan dibentuk garis tengahnya sebelum digoreng dalam minyak.
Cakwe atau youtiao tumbuh menjadi budaya kuliner di China dan berbagai lingkungan masyarakatnya yang tinggal di banyak belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Mi Ayam, Kuliner Merakyat yang Berasal Dari Negeri Tiongkok
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar